Sikat radikal bebas dengan hidup sehat

Jumat, 05 Desember 2014 | 07:47 WIB   Reporter: Adhitya Himawan
Sikat radikal bebas dengan hidup sehat

ILUSTRASI. PT Timah Tbk (TINS) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 312,44 miliar.


JAKARTA. Radikal bebas dalam tubuh yang berlebihan dapat memicu gangguan serius bagi kesehatan manusia. Namun hal tersebut bisa ditangani dengan mengkonsumsi senyawa antioksidan.

Tahukah Anda, radikal bebas sejatinya adalah spesies yang tidak stabil, memiliki elektron yang tidak berpasangan. Elektron tersebut, akan  mencari pasangan elektron lain dalam tubuh. Serangan radikal bebas dapat menyebabkan kerusakan protein, penuaan dini, kanker dan penyakit lain.

Di sisi lain, antioksidan adalah senyawa yang melindungi sel dari efek berbahaya lantaran bisa menangkap radikal bebas. “Radikal bebas ini dapat berasal dari metabolisme tubuh maupun faktor eksternal lain, seperti olahraga yang terlalu keras, melebihi proporsi daya tahan tubuh,” terang Dr. Titi Sekar Indah, ahli gizi RSPP Pertamina kepada KONTAN, Kamis (4/12).

Selain hal tersebut, gaya hidup yang kurang sehat seperti merokok, juga bisa memicu tingginya radikal bebas. Polusi udara akibat pencemaran juga masuk dalam daftar pemicu radikal bebas. Termasuk mengonsumsi makanan yang kurang seimbang dari segi keanekaragaman gizi.

Komponen kimia yang berperan sebagai antioksidan adalah senyawa golongan fenolik dan polifenolik. Senyawa-senyawa golongan ini banyak terdapat di alam, terutama pada tumbuh-tumbuhan.

Masyarakat, lanjut Titi, umumnya lebih menyukai antioksidan alami karena tingkat keamanan yang lebih baik serta memiliki manfaat lebih komplit.
Namun kini, bahan pangan anti oksidan juga bisa ditemukan pada susu. Susu pada umumnya tidak termasuk minuman yang mengandung antioksidan. Sebab susu adalah minuman yang mengandung lemak tinggi. 

“Hanya saja memang mulai beredar di pasaran susu yang mengandung antioksidan tinggi. Kalau yang seperti ini, memang baik untuk dikonsumsi tubuh kita,” tutur Dr. Inge Pemadi, ahli gizi dari Universitas Indonesia.

Beberapa produk susu yang mengandung antioksidan, memang dipercaya mampu menangkap radikal bebas. Radikal bebas sendiri juga bisa menyebabkan terjadinya penimbunan lemak jahat di pembuluh darah, yang dapat menyebabkan serangan jantung koroner.

Sumber pangan yang memiliki zat antioksidan sebenarnya dapat dengan mudah Anda temukan. Bahan makanan itu antara lain sayur-sayuran dan buah-buahanPerlu diperhatikan pula bahan pangan yang mengandung vitamin tertentu yang efektif memerangi radikal bebas.

Antioksidan alami
Kedua pakar kesehatan yang dihubungi KONTAN sepakat, rutin mengkonsumsi sayuran dan buah yang kaya akan vitamin dan mineral merupakan cara efektif mendapatkan antioksidan. Jangan lupa mengonsumsi karbohidrat, protein dan lemak. “Keseimbangan konsumsi makanan menjadi kunci mengatur oksidan dalam tubuh kita,” ucap Inge.

Sebagai sumber antioksidan, vitamin A dan karotenoid banyak terdapat pada buah-buahan berwarna kuning oranye, mulai dari tomat, umbi wortel, sayuran yang berwarna hijau seperti bayam. Demikian pula vitamin E dapat Anda temukan dengan mudah dalam kacang-kacangan, susu beserta hasil olahannya. Biji-bijian yang banyak mengandung minyak juga termasuk sumber vitamin E.

Sedangkan buah-buahan seperti jeruk, kiwi, dan sayur-sayuran, merupakan sumber asupan vitamin C yang tak kalah penting membasmi radikal bebas. Perlu diingat, vitamin B2, seng (Zn), tembaga (Cu), selenium (Se) dan protein juga merupakan sumber antioksidan yang masuk katagori unsur zat gizi.

Ada pula bahan makanan antioksidan namun bukan sumber zat gizi. Misalnya, jenis tumbuhan rimpang-rimpangan seperti kunyit, bangle, jahe, kencur, serai, lengkuas, yang mengandung antioksidan. “Termasuk juga teh,” kata Inge. Selain menyegarkan, kebiasaan minum teh ternyata juga memberikan manfaat tersendiri bagi proses pembersihan radikal bebas dalam tubuh.

Ternyata, menjaga tubuh agar sehat itu tidak rumit. Asalkan Anda mau melaksanakan pola hidup sehat dan mengkonsumsi bahan makanan bergizi.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia

Terbaru