Bakso urat di Utan Kayu bikin semangat tidak layu

Senin, 11 Juli 2011 | 10:42 WIB Sumber: Mingguan KONTAN, 11- 17 Juli 2011
 Bakso urat di Utan Kayu bikin semangat tidak layu

ILUSTRASI. Kurs dollar-rupiah BNI hari ini Rabu 30 September, periksa sebelum tukar valas. KONTAN/Carolus Agus Waluyo


Tidak sulit menemukan kedai bakso di sudut Ibukota ini. Di setiap sudut permukiman gampang ditemukan penjaja kudapan ini, termasuk di kawasan Utan Kayu. Di sinilah bercokol Bakso Jangkung nan laris manis diserbu pembeli.

Seandainya Lembaga Survei Indonesia (LSI) atau Badan Pusat Statistik (BPS) mau melakukan survei makanan paling populer di Tanah Air, pasti bakso menempati posisi yang terhormat. Ya, kudapan berkuah bening dengan bulatan-bulatan daging di dalamnya ini memang sangat populer di negeri ini.

Bahkan, banyak kota di Indonesia mempunyai “model” bakso sendiri. Ada bakso asli malang yang berkuah bening dengan tambahan gorengan pangsit atau siomay di dalamnya. Ada bakso asli surabaya yang berkuah bening kental dan berlemak. Ada pula bakso asli wonogiri yang penuh dengan sayur-mayur.

Lebih menyenangkan lagi, semua model bakso bisa Anda temukan di Jakarta. Sebut saja Bakso Lapangan Tembak dan Titoti yang gerainya hadir di berbagai tempat, lalu ada pula Cak Eko ataupun Bakso Cak Man yang “mewakili” bakso malang.

Tapi, bagi penyuka bakso, sebaiknya terbuka dengan pilihan karena di Jakarta ini banyak bakso yang menantang untuk dijajal kelezatannya. Salah satunya Bakso Jangkung, yang berada di kawasan Utan Kayu, Jakarta Timur.

Bisa dibilang, kelezatan Bakso Jangkung tak kalah dengan racikan bakso Cak Man atau Cak Eko. Bakso Jangkung yang mengusung model bakso solo ini juga laris manis diserbu pembeli. Kalau Anda tertarik silakan datang ke kedai yang letak persisnya di Jalan Galur Sari Timur, Utan Kayu Selatan.

Sangat mudah menemukan tempat ini. Dari arah Salemba, sebelum fly over arahkan kendaraan Anda ke arah kiri. Setelah itu lewati rel kereta api dan masuk jalur cepat. Kemudian putar balik dan masuk ke kawasan Utan Kayu. Sehabis itu Anda tinggal mencari Jalan Galur Sari Timur. Persis di depan SMA 22 Jakarta Timur, Bakso Jangkung ini berada.

Kedai ini tak terlalu besar, hanya menampung sekitar 30 pengunjung saja namun tempatnya bersih. Saat KONTAN, Kamis (7/7) siang lalu, kedai ini sudah mulai ramai. Pelataran parkir juga sudah penuh. Maklum, Bakso Jangkung memang tak menyediakan tempat parkir khusus. “Pelanggan kami dari Depok dan Bekasi juga ada,” ujar Muji Yanto, anak Tukiran, pemilik Kedai Jangkung, yang kini mengelola kedai ini.

Menurut Muji, pelanggannya beragam dan dari berbagai kalangan usia. Bahkan, pengunjung belia juga sering mengudap bakso di kedainya. Nah, karena banyak anak-anak, Muji pun membuat porsi khusus untuk anak-anak seharga Rp 6.000 per mangkuk.

Muji menjelaskan, kedai Bakso Jangkung dikenal lantaran efek rekomendasi para pelanggan yang pernah makan di sini. “Saya juga pernah sebar promosi ke bus-bus dan angkot-angkot yang lewat depan kedai kami,” ungkap Muji.

Sehari 42 kg daging

Setelah KONTAN mencicipi bakso di Jangkung ini, kelebihannya terletak pada olahan daging yang begitu legit terasa. Itu wajar. Menurut Muji, rasa daging yang dominan di baksonya itu lantaran dia hanya mencampur 1 kilogram (kg) daging dengan satu ons sagu.

Kegurihan bakso pun sangat menyengat lidah. Belum lagi jika mengunyah bakso urat nan empuk dan renyah saat dikunyah. Selain itu, bakso urat ini juga tak terasa amis.

Menurut Muji, setiap hari dia bisa menghabiskan 42 kg daging dan 13 kg urat. Semua daging itu dia beli dari satu penjual yang sudah menjadi langganan sejak belasan tahun lalu. “Supaya mutunya terjaga,” ucap Muji. Muji juga pantang mengubah takaran daging meski harga daging sekarang lagi mahal akibat embargo sapi dari Australia.

Selain bakso biasa atau bakso polos dan bakso urat, Muji juga menyajikan bakso telur ayam. Saban hari, dia harus membeli 3 kg telur ayam untuk bakso telurnya.

Soal harga pun tidak merisaukan. Semua jenis bakso itu masih sesuai harga standar bakso di Jakarta. Di Kedai Jangkung semua harga bakso sama: bakso polos, bakso urat, atau bakso telur, seporsi hanya Rp 10.000, berisi satu bakso besar dan empat bakso kecil.

Kalau Anda suka mi, silakan minta tambah mi. Untuk tambahan mi ini hanya cukup menambah Rp 1.000 dari harga bakso itu. “Mi kita sajikan karena ada yang suka juga,” jelas Muji.

Saban hari, di luar Sabtu dan Minggu, Muji mampu menjual 600 porsi bakso. Kalau harga rata-rata Rp 10.000, Muji setidaknya mampu mengantongi omzet Rp 6 juta dari penjualan bakso saja. Tentu, omzet bisa lebih besar lagi kalau memperhitungkan penjualan minuman dan kudapan ringan yang ada di kedai ini.

Sedangkan di akhir pekan, Muji harus menambah sekitar 200 porsi lagi untuk pengunjung kedainya. Oh, ya, jam buka kedai ini mulai pukul 10.00 pagi dan tutup pukul 10.00 malam.

Perlu Anda tahu, saat ini Bakso Jangkung sudah memiliki satu cabang, di Jalan Utan Kayu Raya. Cabang ini baru buka dua bulan silam dan juga laris.

Bakso Jangkung
Jalan Galur Sari Timur,
Utan Kayu Selatan, Jakarta Timur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Catur Ari
Terbaru