PARENTING - Semenjak pandemi, banyak aktivitas yang dialihkan ke rumah tidak terkecuali kegiatan belajar mengajar. Akhirnya, anak-anak pun menjadi sering terpapar gadget. Selain itu, tidak sedikit juga anak-anak yang menjadi kecanduan game karena terlalu bosan terkurung di dalam rumah.
Ketika anak sudah terlanjur kecanduan game, anak-anak akan menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bermain dan akan mudah stres ketika tidak bisa memainkannya. Tentu hal ini tidak boleh dibiarkan begitu saja bukan?
Meski sudah candu, namun masih ada berbagai cara yang bisa dilakukan oleh para orang tua untuk menghentikannya sebelum kecanduan anak terhadap game semakin parah. Di antara banyaknya cara yang beredar, inilah beberapa di antaranya yang patut Anda praktikkan demi membantu anak keluar dari jerat game.
Baca Juga: 5 Kesalahan mendekorasi rumah, yuk hindari!
1. Tentukan waktu
Game akan melatih anak-anak untuk mengharapkan kepuasan dan hasil instan. Semakin sering anak memainkannya, maka semakin sering pula mereka berharap hidup bisa memberikan sesuatu yang mereka inginkan dengan mudah. Dan, satu-satunya cara untuk melawan kondisi tersebut adalah membatasi frekuensi bermain game anak.
Batasilah waktu bagi anak untuk bisa bermain game setiap harinya. Entah itu setengah jam per hari atau setiap akhir pekan, menjaga batasan akan membantu anak memahami apa yang diperlukan untuk menetapkan batasan pada diri mereka sendiri.
Mintalah anak untuk mengatur timer sesuai perjanjian sebelum bermain game. Ketika timer berbunyi, maka ingatkan mereka untuk segera menghentikan permainannya saat itu juga. Jika anak tidak mengatur timer atau tidak berhenti bermain game saat timer berbunyi, maka berikan mereka konsekuensi.
2. Tetapkan syarat
Ketika cara pertama berjalan dengan baik dan membuahkan hasil, sebaiknya Anda juga mencoba cara kedua ini. Terbilang efektif untuk mengurangi durasi waktu bermain game, cara ini akan meniadakan beberapa kepuasan instan pada anak karena mereka harus menyelesaikan suatu tugas / pekerjaan terlebih dahulu.
Katakanlah kepada anak bahwa syarat untuk mereka bisa bermain game adalah mengerjakan pekerjaan sekolah dan tugas yang memang harus mereka selesaikan terlebih dahulu. Anda juga dapat memperbolehkan anak untuk bermain game asalkan mereka berperilaku baik entah itu kepada Anda, anggota keluarga lain, atau bahkan tetangga.
Dengan begini, tidak hanya kebiasaan bermain game anak yang akan berkurang, melainkan anak juga akan termotivasi untuk menjadi rajin dan berperilaku baik.
3. Sita gadget mereka
Menyita gadget yang biasa anak gunakan untuk bermain game bisa Anda lakukan dengan 2 cara.
Pertama, ambilah gadget anak sebagai konsekuensi dari kesalahan mereka yang tidak mau patuh dengan batasan yang telah Anda tetapkan. Ketika anak tidak mengatur timer atau tidak mau berhenti bermain game saat timer berbunyi, Anda bisa menghukum anak untuk tidak bermain game selama seharian. Apabila anak berbohong atau berperilaku tidak baik, Anda bisa menetapkan waktu hukuman yang lama bagi anak untuk tidak bisa bermain game setidaknya 1 minggu atau lebih.
Kedua, Anda bisa menyita gadget anak secara permanen jikalau mereka benar-benar tidak bisa mematuhi Anda atau menjadi sosok yang cenderung anti-sosial akibat terlalu banyak bermain game. Selain faktor kesehatan fisik maupun mental, cara kedua ini juga lebih baik untuk Anda lakukan supaya anak bisa memiliki masa kecil yang beragam dengan dikelilingi keluarga dan teman-teman mereka di dunia nyata.
Itulah 3 cara yang bisa Anda praktikkan untuk menghentikan kecanduan anak terhadap game. Jika tidak efektif, mungkin hal itu terjadi karena Anda tidak melakukannya secara konsisten. Jadi, pastikan Anda selalu sabar dan tidak mudah menyerah ketika mencoba tiga cara di atas ya.
Anda juga bisa mempertimbangkan untuk meminta bantuan profesional apabila kecanduan game pada anak Anda benar-benar tidak bisa dihentikan.
Selanjutnya: Single Mom Harus Kuat, Ini 5 Tips yang Bisa Dicoba untuk Meringankan Tugas Anda
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News