Advan rilis StarGo S1, smartwacth canggih dibanderol Rp 699.000

Senin, 27 Januari 2020 | 07:10 WIB   Reporter: Yudho Winarto
Advan rilis StarGo S1, smartwacth canggih dibanderol Rp 699.000

ILUSTRASI. Startgo S1, smartwacth besutan Advan


GADGET BARU - JAKARTA. Saat ini semakin banyak pilihan jam tangan pintar alias smartwatch di pasaran. ADVAN sebagai perusahaan teknologi asli Indonesia menawarkan smartwatch canggih StartGo S1 untuk membantu aktivitas sehari-hari penggunanya.

StartGo S1 adalah smartwatch teranyar dari ADVAN dengan berbagai kecanggihan teknologi dengan harga yang masih terjangkau.

StartGo S1 membuat penggunanya seakan memiliki asisten pribadi yang memudahkan untuk beraktivitas sehari-hari. StartGo S1 diperuntukkan untuk pribadi yang aktif dengan sensor denyut jantung secara real time sehingga bisa digunakan untuk memantau kondisi kesehatan Anda.

Baca Juga: Advan Indonesia luncurkan produk earphone baru berharga di bawah Rp 250.000

“StartGo S1 cocok digunakan untuk pengguna yang aktif, di mana smartwatch ini bisa memantau kondisi kesehatan penggunanya sehari-hari sehingga kondisi kesehatan bisa terpantau secara real time. Kualitas kesehatan yang terpantau melalui StartGo S1 tentunya akan membuat penggunanya bisa lebih produktif dalam beraktivitas sehari-hari,” ungkap  GM Marketing ADVAN Aria Wahyudi dalam keterangannya, Minggu (26/1).

Layaknya memiliki asisten pribadi, wearables ini bisa mencatat rekam medis jantung Anda yang meliputi rangkuman rata-rata kegiatan, bagaimana kualitas tidur serta rata-rata denyut jantung selama seminggu.

StartGo S1 juga bisa menjadi teman berolahraga dengan menentukan target harian, persentase target harian yang telah tercapai atau jumlah kalori yang terbakar melalui aktivitas yang telah Anda lakukan. Bahkan berapa jarak yang telah dicapai juga bisa terlihat melalui StartGo S1 ini.

Baca Juga: Sasar segmen low end, Indosat dan Advan berkolaborasi luncurkan produk baru

Menggunakan StartGo S1 juga membuat Anda bisa mengetahui bagaimana kualitas tidur sehari-hari. Apakah istirahat yang sudah dilakukan sudah lelap atau tidak, sehingga produktivitas pada keesokan harinya bisa terjaga setelah beristirahat dengan cukup pada malam hari.

Editor: Yudho Winarto

Terbaru