Aneka menu dunia di resto fine dining

Jumat, 17 Februari 2012 | 10:42 WIB Sumber: Harian KONTAN, 17 Februari 2012
Aneka menu dunia  di resto fine dining

ILUSTRASI. Tambang milik PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)


Biasanya restoran fine dining menghidangkan masakan khas suatu daerah atau negara tertentu saja. Tapi berbeda dengan Cafe Gran Via. Restoran yang berada di Hotel Gran Melia, Jakarta, ini menghidangkan aneka makanan dari banyak negara untuk memanjakan lambung pengunjung.

Restoran berdaya tampung 300 orang ini rutin menyajikan bufet makan pagi, siang dan malam. Namun, bukan berarti restoran yang baru dibuka akhir Desember tahun lalu ini tidak memiliki hidangan pamungkas. Menu pilihannya dari berbagai negara yang bisa dipilih sesuai selera: India, China, Jepang, Meksiko, Italia dan Spanyol.

Citarasa berkelas dihadirkan pada setiap menu pilihan para chef di restoran hotel berbintang lima ini. Meski Gran Melia berlabel internasional, ternyata menu lokal tetap ingin ditonjolkan di Cafe Gran Via.

Salah satunya adalah sop buntut ala Betawi. Berbeda dengan sop buntut umumnya, warna kuah sop ini tidak terlalu cokelat dan bumbunya terasa lebih ringan serta tidak terlalu spicy. Sementara tiga potong buntut sapi di dalamnya terasa sangat gurih dan empuk.

"Kami merebusnya 24 jam agar dagingnya lunak tapi tidak terlalu lembek," kata Rudy Mansyur, Assistant Director of Food and Baverage Hotel Gran Melia.

Setelah cukup empuk, buntut sapi dipisahkan dari kuahnya agar dagingnya tidak hancur.

Potongan daging salmon

Setelah merasakan lezatnya hidangan khas Jakarta, pengunjung juga harus mencicipi makanan barat yang direkomendasikan oleh Executive Chef, Mijail Nicle Zuniga, dari grill station dapurnya. Yaitu salmon grill dan sirloin steak dengan herbs butter.

Sous Chef Thomas Agus Sutanto memilih ikan salmon segar dengan pilihan potongan terbesar, yakni tepat di bagian belakang badan ikan. Kesegaran ikan menjadi kunci utama kelezatan masakan ini. "Sebab kami hanya memakai bumbu garam dan lada untuk marinasinya," kata dia.

Ketika potongan daging ikan seberat 200 gram ini dipanggang, kaldu dari ikan akan ke luar memberikan kelezatan ekstra. Proses memanggang hanya 10 menit agar daging salmon tidak terlalu matang. Ikan salmon di Cafe Gran Via tampak menggoda. Dua potong daging ikan salmon dipanggang sempurna. Meski terlihat berwarna keemasan karena matangnya sempurna, daging di dalamnya tetap berwarna merah muda dan rasanya gurih.

Kesempurnaan bumbu dari kaldu alami dari daging juga dihadirkan Chef Mijail untuk steik sirloin. "Kami tidak mengandalkan saus untuk menambah rasa, cukup butter dan herbs," imbuh Thomas. Herbs yang menjadi campuran butter antara lain rosemary, bawang merah, parsley, bawang putih dan sebagainya.

Setelah lidah Anda puas berkelana rasa, saatnya menikmati kesegaran minuman racikan barista Gran Melia, seperti Virgin Strawberry Mojito dan Lady in Red. "Rasa asam dari Virgin Strawberry juga berasal dari sirsak dan jus lemon," kata Rudy.

Untuk pencuci mulut, cheese cake dan es krim home made bisa memberikan kepuasan maksimal tidak hanya untuk perut tapi juga suasana hati Anda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Catur Ari

Terbaru