Apa Itu La Nina dan Seperti Apa Dampaknya di Indonesia?

Rabu, 13 Juli 2022 | 15:51 WIB   Penulis: Virdita Ratriani
Apa Itu La Nina dan Seperti Apa Dampaknya di Indonesia?

ILUSTRASI. Ilustrasi La Nina. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/nz


BMKG - Jakarta. La Nina adalah kondisi turunnya Suhu Muka Laut (SML) di Samudera Pasifik bagian tengah di bawah kondisi normalnya. Turunnya suhu muka laut ini mengurangi potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah. 

Dikutip dari buku Tanya Jawab: La Nina, El Nino, dan Musim di Indonesia, BMKG 2020, kejadian tersebut menyebabkan tekanan udara pada ekuator Pasifik barat menurun yang mendorong pembentukkan awan berlebihan dan menyebabkan curah hujan tinggi pada daerah yang terdampak seperti di Pasifik barat, Indonesia, dan Australia. 

Sehingga, dampak La Nina di Indonesia adalah meningkatkan curah hujan di wilayah Indonesia secara umum.

Kondisi La Niña ini dapat berulang dalam beberapa tahun sekali dan setiap kejadian dapat bertahan sekitar beberapa bulan hingga dua tahun.

Baca Juga: Apa Itu El Nino dan Seperti Apa Dampaknya di Indonesia?

Dampak La Nina terhadap curah hujan dan banjir di Indonesia

DAMPAK LA NINA DI INDONESIA

Dampak La Nina di Indonesia beragam, terutama dampak terhadap curah hujan bulanan dan musiman. 

Pada bulan Juni-Juli-Agustus (JJA), La Niña menyebabkan peningkatan curah hujan di hampir di sebagian besar wilayah Indonesia. 

Pada bulan September-Oktober-November (SON), La Niña berpengaruh pada meningkatnya curah hujan di wilayah tengah hingga timur Indonesia. 

Sedangkan pada Desember-Januari-Februari (DJF), dan Maret-AprilMei (MAM), La Niña berpengaruh pada meningkatnya curah hujan di wilayah Indonesia bagian timur.

Baca Juga: Peringatan Dini Cuaca Hari Ini di Sebagian Jakarta Hujan, Bodetabek Berawan  

Peningkatan curah hujan saat La Niña umumnya berkisar 20-40% lebih tinggi dibandingkan curah hujan saat tahun netral. Namun, terdapat juga beberapa wilayah yang mengalami peningkatan curah hujan lebih dari 40%. 

Salah satu contoh La Niña kuat terjadi pada tahun 2010. Curah hujan rata-rata tiga bulanan di Indonesia saat itu umumnya masuk kategori di atas rata-ratanya. 

Beberapa wilayah di Indonesia bahkan mengalami curah hujan tinggi yang ekstrem tinggi (extremely high rainfall), terutama pada periode Maret – April – Mei (MAM) hingga September – Oktober – November (SON) di Sumatera bagian selatan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku dan sebagian Kalimantan.

Demikian penjelasan mengenai La Nina dan dampak La Nina di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Virdita Ratriani
Terbaru