Benarkah nasi dingin lebih sehat untuk dikonsumsi? Simak penjelasannya

Sabtu, 14 Agustus 2021 | 09:55 WIB Sumber: Kompas.com
Benarkah nasi dingin lebih sehat untuk dikonsumsi? Simak penjelasannya


STYLE -  Nasi sudah menjadi makanan pokok masyarakat Indonesia sejak dulu kala. Bahkan tak sedikit orang Indonesia yang merasa belum kenyang bila belum menyantap nasi. 

Padahal, terlalu banyak mengonsumsi nasi dalam kurun waktu yang lama berisiko menimbulkan berbagai penyakit, termasuk diabetes. 

Meski begitu, muncul sebuah teori yang menyebutkan bahwa untuk mengurangi risiko peningkatan gula darah, masyarakat dianjurkan mengonsumsi nasi dingin, benarkah demikian? 

Nasi memiliki indeks glikemik tinggi 

Sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Senin (12/7/2021), nasi dapat membuat gula darah dalam tubuh meningkat karena memiliki indeks glikemik yang tinggi.  Nasi mengandung zat pati. Sedangkan zat tersebut terbagi mejadi dua jenis, yaitu bisa dicerna dan tidak bisa dicerna. 

Baca Juga: Kandungan Nutrisi dan Manfaat Jagung untuk Kesehatan Tubuh

Nasi yang baru matang mengandung zat pati yang bisa dicerna, sehingga usus mudah mengolahnya menjadi glukosa dan mengedarkannya melalui pembuluh darah. 

Hal inilah yang perlu diwaspadai pengidap diabetes, karena zat itulah yang mengakibatkan peningkatan gula darah. 

Penderita diabetes lebih disarankan untuk mengonsumsi zat pati resisten yang tidak bisa dicerna usus. Makanan yang mengandung zat pati resisten tidak akan menyebabkan kenaikan gula darah dalam tubuh sehingga cenderung lebih aman. 

Kandungan nasi dingin 

Sebuah penelitian yang diterbitkan di Pubmed NCBI membuktikan bahwa nasi dingin memiliki zat pati resisten yang tinggi sehingga lebih aman dikonsumsi pasien diabetes. 

Nasi dingin yang dimaksud adalah nasi yang diperoleh dengan menyimpannya di dalam kulkas dengan suhu 4 derajat celcius selama 24 jam, kemudian dihangatkan sebelum makan. 

Baca Juga: Ingin menurunkan gula darah secara alami? Bisa coba 5 cara mudah ini

Hasilnya, nasi yang didinginkan ini memiliki zat pati resisten hampir tiga kali lipat lebih banyak dibandingkan nasi panas. Penelitian tersebut juga melakukan tes indeks glikemik dengan membandingkan nasi panas dengan nasi dingin. 

Studi itu melaporkan, mengonsumsi nasi dingin terbukti menghasilkan gula darah yang lebih rendah dibandingkan mengonsumsi nasi panas yang baru matang. 

Editor: Noverius Laoli

Terbaru