Untuk itu, Andri membagikan beberapa tips dalam menjaga keamanan data pribadi yang dapat diaplikasikan dengan mudah oleh seluruh masyarakat. Berikut tipsnya:
- Bijak dalam menerima informasi, tidak mudah meng-iyakan informasi via telepon atau pesan yang masuk. Meskipun pengirim pesan sudah memiliki dan mengetahui data kita termasuk rekam medis atau kesehatan, tidak menjadi jaminan hal tersebut bukan merupakan penipuan, selalu lakukan verifikasi. Contoh: pembuatan kartu kredit, penawaran promo, atau asuransi.
- Mengganti password email dan PIN untuk akses data dan aplikasi penting secara berkala, maksimal selama 3 bulan.
- Gunakan OTP (One Time Password) ataupun 2FA (Two Factor Authentication).
- Hati hati dalam menggunakan e-mail, jangan buka email atau tautan yang mencurigakan, dan manfaatkan email secara bijak.
- Uninstall aplikasi yang tidak terpakai. Menyeleksi aplikasi yang ada di perangkat kita, dan menghapus aplikasi yang tidak kita pakai, terutama yang sudah tidak aktif / tidak update.
- Mulai mengedukasi keluarga dan teman-teman terkait seberapa penting menjaga data dan bijak dalam bertukar informasi dengan pihak manapun.
Baca Juga: Terbaru! Syarat penerbangan Lion Air Group untuk rute internasional
Andri menambahkan, pihak-pihak yang memegang data pribadi, baik swasta ataupun pemerintah, perlu lebih aktif dalam rencana tindakan preventive dan corrective untuk menangani kebocoran data pribadi pada situs atau aplikasi.
Menurut dia, perlu ada tanggungjawab dari pihak terkait dengan melakukan notifikasi dan edukasi ke pengguna yang terdampak kebocoran datanya.
Hal ini agar masyarakat dapat mengantisipasi resiko kerugian yang lebih besar. Misalnya, dengan mengganti password atau pin, lebih bersikap hati-hati kalau mendapat e-mail, AMS, atau telepon yang bisa disalahgunakan karena datanya yang sudah bocor.
Selanjutnya: Lion Air Group tambah satu lokasi pelaksanaan rapid antigen di Jakarta Barat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News