Biografi Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Indonesia

Selasa, 10 November 2020 | 12:36 WIB   Penulis: Virdita Ratriani
Biografi Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Indonesia


Ki Hajar Dewantara dan Tiga Serangkai 

Ki Hajar Dewantara menyampaikan kritik terkait pendidikan di Indonesia yang kala itu hanya boleh dinikmati oleh para keturunan Belanda dan orang kaya saja melalui tulisan-tulisannya. 

Kemudian, pada 1913, Tiga Serangkai diasingkan ke Belanda karena tulisannya yang dianggap menghina pemerintah. Melalui Ki Hajar Dewantara, kata “Indonesia” dipakai di kancah internasional untuk pertama kalinya saat ia  mendirikan kantor berita dengan nama Indonesische Persbureau di Den Haag. 

Di sisi lain, ia juga bergabung dengan Indische Vereeniging (IV) ketika di Belanda. Indische Vereeniging (IV) merupakan organisasi pelajar Indonesia di Belanda. Pada 6 September 1919, Ki Hajar Dewantara dipulangkan ke tanah air. Lalu, dia mendirikan lembaga pendidikan Taman Siswa di Yogyakarta. 

Baca Juga: Beli Pertamax Series dan Dex Series di MyPertamina, ada diskon Rp 250 per liter

Ki Hajar Dewantara juga telah mengajarkan filososi yang terkenal di dunia pendidikan yakni “Ing ngarso sung tulodo, Ing madyo mangun karso, Tut wuri handayani” yang artinya “Di depan memberi teladan, di tengah memberi bimbingan, di belakang memberi dorongan”.

Setelah Indonesia merdeka, dia diangkat menjadi menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Pengajaran Indonesia di kabinet pertama di bawah pemerintahan Ir. Soekarno. 

Ia juga mendapat gelar doktor kehormatan (doctor honoris causa, Dr.H.C.) dari Universitas Gadjah Mada pada tahun 1957. Namun, dua tahun setelah mendapat gelar Doctor Honoris Causa ini, tepatnya pada tanggal 28 April 1959, beliau wafat di Yogyakarta.

Selanjutnya: ​Tugu Pahlawan, monumen bersejarah pertempuran di Surabaya 10 November 1945

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Virdita Ratriani

Terbaru