KOPI - JAKARTA. Kopi bukan lagi sekadar minuman, tapi telah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat kita. Seiring makin banyaknya orang yang mengonsumsi kopi dan perubahan gaya hidup, terutama kaum urban, bisnis kedai kopi pun menjamur dalam beberapa tahun terakhir.
Salah satu wilayah Jakarta yang pertumbuhan kedai kopinya cukup banyak adalah wilayah Jakarta Selatan, seperti Blok M hingga Cinere, wilayah Jalan Fatmawati, termasuk juga wilayah Bintaro. Ada puluhan warung kopi yang bermunculan di beberapa wilayah Ibu Kota Jakarta ini. Bahkan di sepanjang Jalan Cipete Raya, setidaknya ada empat warung kopi yang lokasinya kurang dari radius 100 meter.
Wilayah Jakarta Selatan memang menjadi magnet bagi pebisnis warung kopi. Selain padat penduduk dan perkantoran, wilayah ini juga dipenuhi oleh banyak perumahan menengah ke atas.
Salah satu warung kopi yang cukup terkenal di wilayah Cipete adalah Tuku. Andanu Prasetyo, pemilik warung kopi Tuku berkisah, dia merintis bisnis kopi pada Juni 2015 untuk kembali memperkenalkan kopi kepada masyarakat Indonesia. Sebab, menurut Andanu, walau Indonesia merupakan produsen kopi dunia, tetapi tingkat konsumsi kopinya masih rendah.
Gabungkan tempat bekerja
Ukuran kedai kopi Tuku tidak terlalu besar, bahkan bisa dibilang kecil. Ukuran ruangannya, belum termasuk dapur, sekitar 4x5 meter. Di dalam ruangan itu cuma ada satu bangku membentuk huruf L. Selain di situ, pelanggan bisa menikmati kopi di luar ruangan di mana tersedia bangku-bangku kecil. Kedai ini tampak selalu ramai. Maklum, kata Tyo, panggilan akrab Andanu, dalam sehari dia bisa menjual sekitar 1.000 cup kopi, bahkan lebih.
Selain menyajikan kopi untuk diminum di tempat, Tuku juga menyediakan kopi untuk take away. Inilah yang membuat Ridho menjadi pelanggan setia. Kopi Tuku menjadi teman perjalanan menuju rumahnya di Pondok Labu. "Jalan Fatmawati baru dibangun proyek MRT dan bikin macet. Saya biasanya mampir beli kopi biar nyetirnya nggak ngantuk," ucapnya.
Tak jauh dari situ, ada Dua Coffe Shop yang merupakan milik kakak dari artis Raisa Andriani. Berbeda dengan Tuku, kedai ini mengusung konsep homey dan tidak hanya menjajakan kopi, tetapi juga makanan berat. "Kalau suasananya nyaman, rasanya seperti lebih kreatif," kata Meilani, salah satu pengunjung Dua Coffe Shop yang tengah asyik bekerja bersama rekannya.
Konsep kedai kopi dengan menggabungkan co-working space memang banyak dipakai sejumlah kedai kopi untuk menarik pengunjung. Salah satunya Mula Mula Coffe Shop & Coworking. Di sini kopi disajikan dalam botol, bisa pula dalam gelas bagi yang ingin menikmati di tempat.
Kondisi hampir sama untuk daerah sekitar RS Fatmawati ke selatan hingga Cinere. Pupu, barista di Bravos Caffe, mengatakan, di akhir pekan cukup banyak anak muda yang menghabiskan waktu hingga malam hari di kedainya. Adanya pembelian lewat ojek online juga diakui membantu penjualan kopi di kedai ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News