Bukan Lagi Livestream, Intip Saran untuk Tingkatkan Omzet Toko Online Berikut Ini

Selasa, 14 November 2023 | 17:29 WIB   Reporter: Tendi Mahadi
Bukan Lagi Livestream, Intip Saran untuk Tingkatkan Omzet Toko Online Berikut Ini

ILUSTRASI. CEO AHA Commerce Stephen Lawrence.


Ditambah, dengan memiliki lebih dari satu akun marketplace, pengusaha juga bisa antisipasi jika ada platform yang mengalami masalah. Misalnya, seperti kejadian ditutupnya TikTok Shop pada awal Oktober 2023 kemarin. AHA Commerce mencatat efeknya ada penurunan omzet hingga menjadi tidak ada pendapatan sama sekali dari TikTok Shop, sedangkan pendapatan dari marketplace lain malah naik. 

Artinya, risiko seperti yang terjadi di TikTok shop itu bisa  menjadi keuntungan jika memiliki akun lebih dari 1 platform marketplace. Bagi pengusaha toko online yang memiliki 2 platform berbeda, konsumen yang biasa membeli di Tiktok Shop bisa diajak transaksi ke akun marketplace lainnya.

3. Strategi Diskon Boleh, Asal Efektif Menghasilkan Penjualan
Salah satu kesalahan banyak pengusaha yang baru terjun ke bisnis online adalah menganggap jualan online sama dengan offline. Misalnya, jika sudah sukses jualan offline dengan strategi banting harga, para pengusaha bisa menilai kalau melakukan hal yang sama di online juga sangat potensial. 

Strategi banting harga memang dapat membantu meningkatkan volume penjualan secara offline maupun online. Namun, banyak yang lupa kalau profitabilitas atau keuntungan juga hal terpenting bagi pengusaha agar terhindar dari kerugian. Untuk itu, perlu mengatur ulang penerapan strategi diskon, seperti tidak memberikan diskon ke seluruh produk yang dimiliki.

Untuk mengetahui produk yang perlu didiskon, pengusaha online bisa melihat data yang mengunjungi setiap produk. Beberapa indikator yang bisa dilihat seperti, seberapa banyak yang klik, tapi tidak beli. 

4. Lakukan Analisis dan Evaluasi Secara Berkala
Banyak pengusaha yang baru terjun ke bisnis online yang melupakan faktor penting lainnya, yakni memperhatikan setiap detail transaksi, dan hal lainnya, serta konsisten dalam hal ngonten hingga mencari prospek konsumen. Dengan data-data itu, pengusaha online bisa menganalisis dan evaluasi untuk bisa memutuskan langkah strategi yang tepat ke depannya.

Misalnya, salah satu metriks yang bisa dipantau dalam menganalisis seberapa efektif sebuah strategi marketing adalah Return on Ad Spend (ROAS) dari setiap produk. Padahal, ROAS ini bagian metriks yang bisa menunjukkan efektivitas biaya iklan yang dikeluarkan dibandingkan dengan hasil yang didapatkan. 

Dengan begitu, ketika ada iklan yang hasilnya bagus hingga mendorong penjualan produk dengan ulasan yang positif, berarti pengusaha online bisa mengoptimalkan iklan di produk itu dibandingkan dengan produk yang hasilnya kurang bagus. Dengan begitu, biaya iklan yang dikeluarkan bisa efektif untuk mendorong pertumbuhan omzet menjadi lebih baik.

5. Manfaatkan Teknologi Untuk Amplifikasi Strategi
Jika melihat tren 2024, salah satu teknologi yang tengah berkembang adalah artificial intelligence (AI). Di mana, AI bisa membuat operasional bisnis menjadi lebih efisien dengan hasil optimal. Di sini, pengusaha di bidang apapun harus segera beradaptasi untuk mengoptimalkan teknologi terkini demi menjaga kinerja bisnisnya. 

Bagi pengusaha online, tools AI yang sedang berkembang adalah AI robotic marketing yang bisa digunakan untuk optimalisasi toko online. Teknologi ini bisa membantu para pengusaha online dalam manajemen tools marketing yang dibutuhkan, dari voucher, promosi, dan sebagainya secara otomatis. 

Tools AI robotic ini akan secara otomatis mengumpulkan data dari toko online dan memahami metriks setiap produk yang dijual toko tersebut, mulai dari jumlah pengunjung hingga tingkat konversi. Setelah itu, tools ini akan memberikan rekomendasi produk mana yang bagus untuk diberikan promo, diskon, hingga diiklankan. 

Dengan begitu, pengusaha online bisa mencatatkan kenaikan return on investment (ROI) iklan yang menggambarkan efektivitas iklan dalam mendapatkan pendapatan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi
Terbaru