Diam-diam menyedot uang, 151 aplikasi Android telah menipu penggunanya

Sabtu, 06 November 2021 | 08:30 WIB   Penulis: Arif Budianto
Diam-diam menyedot uang, 151 aplikasi Android telah menipu penggunanya


ANDROID - Jakarta. Diam-diam mencuri uang penggunanya, 151 aplikasi Android ini wajib dihapus! Menipu penggunanya, beberapa aplikasi tersebut diantaranya merupakan edit foto dan video hingga keyboard virtual yang akan mengirimkan SMS berbayar.

Belum lama ini telah beredar setidaknya 151 aplikasi Android yang dapat menyedot uang penggunanya tanpa mereka sadari. Mengutip dari PCMag, situs BGR melaporkan bahwa perusahaan yang bergerak di bidang software atau perangkat lunak keamanan, yakni Avast menemukan SMS penipuan yang berasal dari aplikasi di Play Store.

SMS penipuan tersebut disebut sebagai UltimaSMS yang didistribusikan lewat beberapa aplikasi palsu yang tersebar di Play Store. Bila ditotal, Avast telah menemukan 151 aplikasi Android yang menyebarkan kampanye penipuan. 

Pihak Avast sendiri telah mengumpulkan daftar aplikasi tersebut lewat sebuah dokumen yang dipublikasikan lewat Github. Diketahui, peretas yakni mendaftarkan para korban untuk sebuah layanan SMS yang mahal dan menyedot uang dari akun mobile banking milik si korban.

Sekilas, beberapa nama aplikasi yang terdapat di Play Store tidak terlihat aneh sehingga dapat menjebak para korban dengan mudah.

Bila si korban telah tergiur dan download aplikasi yang menipu ini, peretas dapat memeriksa lokasi HP, IMEI, dan nomor untuk mendapatkan negara asal si korban. Bahkan, saat pertama kali membuka aplikasi tersebut, korban diharuskan mengisi nomor telepon atau email.

Baca Juga: Gawat! Update macOS 12 Monterey membuat beberapa MacBook Intel lawas tewas

NULL

Tidak heran, sang peretas bisa mendapatkan informasi yang cukup krusial dari para korbannya tersebut.

Dikutip dari PCMag, beberapa aplikasi tersebut diantaranya adalah keyboard virtual tambahan, scan kode QR, editor video dan foto, pemblokir panggilan spam, filter kamera, dan game. Namun pada akhirnya, aplikasi tersebut akan mendaftarkan penggunanya untuk berlangganan layanan SMS premium yang menyedot uang korban.

Apabila si korban telah mendapatkan SMS premium tanpa mereka sadari, mereka akan dikenai biaya sebesar $40 (sekitar Rp 500-ribuan) per bulan. Itu dapat memakan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan apabila pengguna tidak menyadari.

Mirisnya, dari 151 aplikasi yang menipu ini telah diunduh lebih dari 10,5 juta kali di lebih dari 80 negara berbeda.

Baca Juga: Masih uji coba, penggunaan Zoom gratis (Basic) akan ditampilkan iklan

Cara untuk menghindari langganan SMS tersebut yakni dengan menghapus beberapa aplikasi mencurigakan yang mungkin bersarang di HP Android Anda. Sealin itu, Anda dapat melaporkan ke operator seluler Anda untuk menonaktifkan opsi SMS premium.

Bagi Anda pengguna HP Android, perlu diperhatikan ketika ingin download aplikasi tertentu di toko aplikasi. Meskipun Google Play Store cukup ketat, namun tidak menutup kemungkinan beberapa aplikasi yang menipu kerap kali ditemukan.

Perhatikan pula rating aplikasi Android yang ingin Anda download, dan juga baca beberapa review. Apabila terlihat mencurigakan, jangan download aplikasi Android tersebut.

Selanjutnya: Apakah WhatsApp lenyap dari HP Anda bulan November? Berikut cara cek versi Android

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Arif Budianto
Terbaru