Edan Sepur, liburan bantu pemudik kereta api

Sabtu, 09 Juli 2016 | 10:27 WIB Sumber: Kompas.com
Edan Sepur, liburan bantu pemudik kereta api


Jakarta. Ada yang berbeda dengan suasana mudik di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Jumat (8/7/2016). Sekelompok anak muda tampak bersiaga di tangga dan peron stasiun sejak pagi hingga malam.

Mereka membantu para penumpang dengan memberikan informasi dan membawakan barang bawaan penumpang. Pada leher mereka, tampak melingkar tali kartu penanda yang bertuliskan "KOMUNITAS" dan pada bagian belakang jaket mereka tertulis 'EDAN SEPUR'.

Sejak 29 Juni lalu, 16 anak muda yang tergabung dalam komunitas Edan Sepur ini memilih tidak libur Lebaran. Mereka menjadi relawan posko Lebaran di Stasiun Pasar Senen. Relawan dengan jumlah yang sama juga bersiaga di Stasiun Bandung dan Stasiun Cirebon.

Ruliandi (23), mengaku sudah lima tahun menjadi anggota Edan Sepur. Ia mengaku senang menjadi relawan saat Lebaran, meskipun artinya ia tak bisa pulang kampung ke Cirebon untuk berkumpul bersama keluarganya. "Tujuannya ya hanya ingin membantu sesama," katanya kepada Kompas.com, Jumat (8/7/2016).

Ruliandi menuturkan, pada 5 Juli kemarin, mereka baru saja merayakan ulang tahun ke-tujuh. Edan Sepur awalnya digagas oleh sekelompok orang pecinta kereta.

Ada yang memang bekerja di dunia perkeretaapian sebagai masinis, ada yang masih mahasiswa, ada juga yang sudah bekerja sebagai karyawan di suatu perusahaan. "Edan itu kan gila, sepur ya kereta. Ya makanya namanya Edan Sepur, soalnya kami semua penggila kereta api," ujar Ruli.

Kegiatan Edan Sepur pun tak hanya berkumpul di jagad maya untuk membicarakan kereta. Mereka sering mengadakan gathering, jambore, dan bakti sosial. Dari kecintaaan pada kereta itulah mereka kemudian masuk ke sekolah-sekolah dan turun ke jalan untuk mengampanyekan perilaku peduli kereta.

Ruliandi menilai, masih banyak masyarakat yang tidak peduli akan keselamatan kereta, seperti menimpuki kereta dengan batu atau menerobos pelintasan kereta.

Kecintaan Ruli pada kereta sendiri berawal sejak ia kecil. Ruli dan keluarganya tinggal di dekat pelintasan kereta. "Dari kecil ngeliat kereta senang saja, setelah itu makin lama karena teknologi makin canggih, nemu ada teman-teman hobi kereta juga," ujarnya.

Sejak Edan Sepur dibentuk pada 2011, lebih dari 100 orang tercatat sebagai anggota resmi dari tiga daerah operasional, yaitu DAOP 1 Jakarta, DAOP II Bandung, dan DAOP III Cirebon.

Pada fanpage mereka di Facebook, ada 20.000 orang yang tergabung. Dimas Aditya (15), adalah relawan termuda di Stasiun Senen.

Meski perawakannya kecil, dengan semangat tinggi, Dimas mampu membawa tas dan dus para penumpang dari tangga hingga ke tempat duduk. "Kuat dong ngangkat, kasih tahu informasi gerbong. Kan dapat pahala sekaligus isi kesibukan selama liburan," kata Dimas.

Ia sudah tergabung dalam komunitas ini sejak kelas 4 SD. Dimas mengikuti hobi kakaknya yang juga penggila kereta.

Keluarganya pun menyambut positif hobi Dimas tersebut. Bahkan, dari komunitas ini, Dimas juga menemukan pacar.

"Didukung positif daripada keluar malam enggak jelas. Dulu sering di-bully, dibilang komunitas enggak jelas. Ya biarin saja namanya juga hidup ada positif dan negatifnya," ujar dia.

Dimas yang baru lulus SMP dan sedang mencari SMA pun tanpa ragu menjawab bahwa cita-citanya ketika dewasa kelak dapat mengabdi di dunia perkeretaapian.

"Mau jadi masinis. Mantep, mulia, yang lain pada libur dia masuk, nganter orang pulang kampung sampai selamat, paling depan kalau ada kecelakaan," kata dia.

(Nibras Nada Nailufar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto

Terbaru