Enggak cukup sehari di London

Sabtu, 10 Februari 2018 | 06:00 WIB   Reporter: SS. Kurniawan
Enggak cukup sehari di London


Kastil kuno

Siang semakin tua di London. Setelah makan siang, saya meneruskan city tour menuju Tower Bridge, ikon London lainnya. Kali ini, perjalanan harus saya tempuh menggunakan mobil lantaran letaknya lumayan jauh.

Jembatan yang memiliki dua menara ini membentang di atas Sungai Thames. Menggunakan nama Tower, karena jembatan yang selesai dibangun pada 1994 ini letaknya dengan Tower of London.

Cuma, Shandy bilang, orang sering salah menyebut Tower Bridge sebagai London Bridge. Jembatan London letaknya sekitar 1,8 km dari Jembatan Menara yang juga membentas di atas Sungai Thames.  

Nah, London Bridge pun tak luput dari serangan terror. Awal Juni tahun lalu, serangan terror di Sabtu malam menewaskan sembilan orang tewas termasuk tiga pelaku. 

Tower of London sendiri merupakan sebuah kastil yang berdiri sejak 1066 silam sebagai bagian dari Penaklukan Normandia di Inggris. Sejatinya bernama Historic Royal Palace yang pernah menjadi kediaman resmi kerajaan Inggris.

Tak terasa jarum jam sudah hamper menunjuk angka lima. Gelap mulai menyergap London. Maklum, malam lebih panjang di kota seluas 1.570 kilometer persegi ini saat musim dingin, mulai jam lima sore hingga delapan pagi.

Padahal, masih banyak tempat yang belum saya sambangi. “Enggak cukup sehari keliling London,,” ujar Shandy yang sehari-hari bekerja di sebuah bank asing di London.

Contoh, buat pecinta sepakbola, di London bercokol banyak klub besar yang menghuni Liga Premier Inggris. Sebut saja, Arsenal, Chelsea, dan Tottenham Hotspur.

Stadion klub-klub raksasa itu pun jadi tujuan utama para turis. Stamford Bridge, markas Chelsea, lalu White Hart Lane, kandang Tottenham Hotspur alias Spurs, dan Emirates Stadion milik Arsenal atau The Gunners.

Yang suka benda-benda seni dan sejarah, London punya banyak museum. Ada National Gallery, British Museum. National History Museum. “Kita bisa seharian di satu museum saja,” kata Shandy.

Itu belum ruang terbuka yang banyak bertebaran di London. Ambil contoh, St. James’s Park. Taman seluas 23 hektare ini letaknya dekat dengan Istana Buckingham. “Setelah kematian Putri Diana, taman ini selama setahun penuh bunga ungkapan duka cita dari masyarakat Inggris,” ungkap Shandy.

Itu sebabnya, di tengah danau St. James’s Park terdapat sebuah jembatan yang diberi nama The Diana Princess of Wales Memorial Walk. Taman seluas 23 hektare ini juga jadi habitat bebek, angsa, pelican, juga gagak.

Iya, memang enggak cukup sehari di London.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: S.S. Kurniawan
Terbaru