EDUKASI - Jakarta. Tanggal 17 September 2021 diperingati sebagai Hari Palang Merah Indonesia (PMI) yang tahun ini genap berusia 76 tahun.
PMI memiliki peran yang penting dalam sejarah bangsa Indonesia. Organisasi nasional ini berperan penting terutama saat bencana dan krisis lainnya.
Saat masa pandemi Covid-19, PMI juga turut hadir membantu pemerintah dan masyarakat seperti mendorong penyitas Cobid-19 untuk mendonorkan plasma konvalensi.
Untuk menambah pengetahuan tentang Palang Merah Indonesia, siswa bisa mempelajari sejarah dan profil singkat dari organisasi ini.
Mari simak uraian singkat tentang sejarah berdirinya hingga tugas dari PMI berikut ini.
Baca Juga: Bank BTN buka kembali lowongan kerja tahun 2021, penempatan di berbagai kota besar
Awal berdirinya PMI
Organisasi Palang Merah di Indonesia sebenarnya sudah ada bahkan sebelum Perang Dunia II.
Organisasi tersebut, bersumber dari situs PMI Kota Semarang, didirikan oleh Pemerintah Kolonial Belanda dengan nama Nederlands Rode Kruis Afdeling Indie (Nerkai)
Nerkai didirikan pada tanggal 21 Oktober 1873. Sayangnya organisasi ini dibubarkan saat Jepang menduduki Indonesia.
Sedangkan perjuangan berdirinya Palang Merah Indonesia sendiri diawali perjuangan yang dipelopori Dr. RCL Senduk dan Dr Bahder Djohan pada tahun 1931.
Namun rencana pembentukan Palang Merah Indonesia ditolak pada Konferensi Nerkai. Pada kependudukan Jepang, rencana ini kembali ditolak.
Baca Juga: Daftar Kartu Prakerja? Ini cara cek status kelulusan Gelombang yang Anda daftar
Akhirnya, PMI kemudian dibentuk atas perintah dari Presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno.
Pada tanggal 3 September 1945, beliau meminta Menteri Kesehatan pada saat itu, Dr. Boentaran Martoatmodjo, untuk membentuk badan palang merah nasional.
Tujuan dibentuknya badan tersebut adalah untuk menunjukkan eksistensi bangsa Indonesia pasca Proklamasi tanggal 17 Agustus 1945 kepada dunia internasional.
Palang Merah Indonesia atau PMI secara resmi didirikan pada tanggal 17 September 1945 yang diketuai oleh Drs. Mohammad Hatta.
Setelah PMI berdiri, Pemerintah Belanda membubarkan Nerkai dan memberikan aset Nerkai kepada PMI. Hal ini disebabkan dalam satu negara hanya boleh ada satu perhimpunan nasional.
Sepak terjang PMI sejak dibentuk
Setelah resmi dibentuk, PMI mulai merintis kegiatan kemanusiaan dengan memberikan bantuan kepada korban revolusi kemerdekaan Indonesia. Selain itu PMI juga mengembalikan tawanan perang sekutu maupun Jepang.
PMI, bersumber dari laman Direktorat SMP Kemendikbud Ristek, secara internasional diakui oleh Komite Internasional Palang Merah, International committee of the Red Cross (ICRC).
Tidak berhenti dari situ, PMI juga diterima menjadi anggota Perhimpunan Nasional ke-68 oleh Liga Perhimpunan Palang Merah pada 16 Oktober 1950.
PMI terus memberikan bantuan setelah resmi berdiri hingga Pemerintah Indonesia mengakui keberadaan PMI.
Hal ini berdasarkan Keppres No. 25 Tanggal 16 Januari 1950 dan diperkuat dengan Keppres No. 246 tanggal 29 November 1963 yang dikeluarkan oleh Pemerintah Republik Indonesia.
PMI sebagai organisasi kemanusiaan terbesar di Indonesia
Organisasi ini bertugas memberikan bantuan dan layanan pada masyarakat korban konflik, bencana, krisis kesehatan, mendiseminasikan nilai-nilai kemanusiaan dan hukum humaniter internasional.
PMI juga memiliki unit donor darah di setiap kota di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan darah masyarakat.
Bagi masyarakat yang ingin mendonorkan darahnya bisa mendatangi kantor PMI di kota Anda atau kegiatan donor darah yang diadakan PMI di berbagai kesempatan
Selanjutnya: Siswa, ini tugas-tugas proktor pada pelaksanaan Asesmen Nasional 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News