-
Selalu disalahkan dan merasa bersalah
Jika terjadi konflik, salah satu pasangan selalu menjadi yang tertuduh.
Apapun masalahnya hanya satu pihak yang disalahkan. Anda juga tidak diberi kesempatan untuk membela diri jika masalah muncul.
Jika terus terjadi, Anda seperti dicuci otak dan menganggap diri Anda selalu salah. Hal ini sangat tidak baik untuk kesehatan mental Anda.
Beberapa kasus bahkan melibatkan kekerasan fisik, karena salah satu pihak merasa selalu benar.
Baca Juga: Zumping, istilah putus cinta lewat Zoom saat physical distancing
-
Cemburu yang berlebihan
Perasaan cemburu wajar muncul saat Anda menjalin hubungan dengan seseorang. Tapi jika sudah berlebihan, tindakan tersebut bisa menjurus ke toxic relationship.
Anda terus dicemburui karena hal-hal yang tidak rasional. Banyak kasus seseorang yang cemburu berat pada pasangan hingga menunjukkan sikap yang posesif.
Mereka terus menanyai pasangan dan marah jika tidak segera diberitahu.
-
Mengontrol pasangan berlebihan
Anda tidak boleh berteman dengan si A atau mengikuti kegiatan B. Hal ini merupakan tanda-tanda pasangan Anda toxic.
Pasangan terlalu mengontrol kegiatan hingga Anda secara berlebihan. Hasilnya, Anda seperti berubah menjadi orang lain. Anda juga tidak bebas melakukan apa yang Anda senangi selama hubungan berlangsung.
Baca Juga: Catat, stres karena virus corona sulit hilang hanya dengan aktivitas fisik
-
Fokus pada kebutuhan diri sendiri
Pasangan tidak mau dan tidak peduli dengan pendapat Anda. Mereka cenderung mementingkan diri sendiri tanpa melihat keinginan pasangan.