Hotel dengan konsep instagramable kian jadi buruan traveller

Kamis, 19 Juli 2018 | 16:31 WIB   Reporter: Nur Pehatul Janna
Hotel dengan konsep instagramable kian jadi buruan traveller

ILUSTRASI. Kolam renang hotel di Bali


BISNIS HOTEL - JAKARTA. Berwisata sudah menjadi satu kebutuhan dan dijadikan gaya hidup bagi masyarakat Indonesia. Bahkan, tak jarang perencanaan waktu liburan sudah dirancang dari jauh-jauh hari oleh para traveller baik dari destinasi wisata, hotel, hingga biaya yang akan dikeluarkan.

Salah satu yang menjadi bahan pertimbangan traveller adalah hotel atau tempat mereka akan menginap selama liburan. Belakangan hotel yang kian diminati adalah hotel yang mengusung konsep instagramable yang menarik untuk dijadikan spot foto dan pengalaman baru bagi traveller.

Salah satu hotel instagramable yang kian diminati wisatawan yakni Adhisthana Hotel yang berada di Yogyakarta. Hotel ini mengusung konsep budaya dan material lokal Jawa yang diterapkan dalam arsitektur bangunan, dekorasi interior, hingga pelayanannya.

Trivosa, CEO Adhisthana Hotel Yogyakarta mengatakan, hotelnya mulai beroperasi pada akhir tahun 2015 setelah melalui proses pembangunan selama dua tahun dengan kapasitas 53 kamar serta dua kamar dormitory dengan maksimal 14 orang.

“Awalnya saya melihat Yogyakarta ini salah satu destinasi yang punya magnet tersendiri sehingga sangat berpotensi untuk mengembangkan usaha perhotelan. Setelah menimbang kriteria hotel sepertinya hotel budget dengan konsep berbeda berpotensi untuk menarik wisatawan untuk menginap,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (19/7).

Oleh karena itu, lanjut Trivosa akhirnya memutuskan untuk mengembangkan hotel budget dengan konsep berbeda guna menarik para wisatawan untuk menginap khususnya untuk kaum milineals.

Menurut Trivosa, selama ini para tamu yang datang untuk menginap adalah tamu-tamu yang ingin mendapatkan pengalaman tersendiri dengan spot-spot menarik yang diusung Adhistana dengan harga yang relatif murah dibandingkan dengan hotel-hotel berbintang lainnya.

“Untuk hotel kami memang menawarkan semua fasilitas yang unik yang dapat dinikmati tamu dari suasana kontemporer Jawa yang hadir di setiap interior hotel. Misalnya untuk dinding depan gedung saja kami menggabungkan pintu-pintu rumah kayu yang memberi kesan kembali pada zaman Jawa tempo dulu” ujarnya.

Tidak hanya itu, para tamu juga akan disuguhkan dengan interior Jawa yang bisa membuat para tamu merasa berasa di rumah atau kampung halaman. “Kebanyakan para tamu datang selain mencari hotel yang sesuai kantung juga ingin memanfaatkan spot-spot menarik di hotel kami,” ujarnya.

Untuk itu, kata Trivosa dengan terus mengembangkan konsep tersebut Adhisthana selalu berhasil dalam meningkatkan okupansi hunian kamar setiap tahunnya.

“Untuk persentasenya tidak bisa dijelaskan secara angka hanya saja tahun ini ada kenaikan okupansi dari tahun lalu. Hal ini juga terjadi karena destinasi wisata di Yogyakarta kian bertambah,” ujarnya.

Ditanya soal pendapatan, Trivosa enggan buka-bukaan hanya saja ia optimis akan ada kenaikan pendapatan hingga akhir tahun. “Kami harapkan selalu meningkat dan target jangka panjang kami berencana untuk membuka beberapa hotel dengan mengusung konsep yang sama sementara untuk biaya yang diperlukan untuk membuka satu hotel itu sangat bervariatif tergantung lokasinya,” ujarnya.

Nancy Sesilia, owner Tripleseven Hotel Bandung mengatakan, awal mula memutuskan untuk medirikan hotel kekinian karena melihat kemajuan teknologi serta sosial media yang sudah menjadi gaya hidup masyarakat.

“Saat ini sering kali masyarakat mengabadikan momen terbaik mereka di sosial media termasuk tempat yang pernah mereka kunjungi dan dari situlah tercipta gagasan untuk menciptakan sebuah akomodasi yang berbeda dengan yang lainnya,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (19/7).

Menurutnya, hotel yang mulai beroperasi sejak tahun 2015 itu memiliki keunikan yakni dengan mengusung konsep retro industrial yang tematik dimana ada unsur bata expose, plafond expose. Hingga gambar-gambar mural di setiap kamar.

“Konsep ini kami usung pertama kali di daerah Bandung dan masih jarang sekali yang memakai konsep retro serta tidak hanya di kamar yang disediakan spot-spot menarik melainkan disetiap bagian hotel hingga public area,” ujarnya.

Selain itu, tambah Nancy sejak dibuka tahun 2015 animo masyarakat terhadap hotel ini cukup baik khususnya kalangan remaja dan generasi milineals yang memiliki hobi mengabadikan foto-foto di spot tematik yang dimiliki Tripleseven Hotel.

“Hal ini bisa dilihat dari tingkat okupansi yang dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup signifikan mengingat setiap tamu yang datang selalu mengambil foto dan secara tidak langsung membuat hotel kami terkenal dan banyak orang yang tertarik untuk menginap disini,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 3 Tampilkan Semua
Editor: Handoyo .

Terbaru