Hal menarik, lanjut Eva, pihak Kementerian Pariwisata RI dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLH) bahkan sudah menyatakan dukungannya untuk pelaksanaan Indofest 2017 ini. Hal tersebut juga dipaparkan langsung oleh Jati Wicaksono, Kepala Biro Humas KLH.
"Kami dukung dan apresiasi cara ini, karena kegiatan ini sejalan dengan program KLH untuk meningkatkan kunjungan wisata alam taman nasional yang kami kelola. Ada 53 taman nasional, 30 taman wisata alam yang sudah layak dikunjungi. Tapi, ini sifatnya wisata minat khusus petualangan," kata Jati.
Jati menambahkan, pelaksanaan Indofest 2017 sangat sejalan program KLH, terutama jelang 'Hari Konservasi Alam Nasional' yang akan digelar 10 Agustus 2017 nanti di Taman Nasional Baluran, Jawa Timur. Untuk ikut mengampanyekan program itu, empat taman nasional akan hadir di Indofest.
Selain sebagai media promosi jasa lingkungan pariwisata alam, lanjut Jati, pihak KLH juga akan memanfaatkan Indofest sebagai ajang rutin mempromosikan wisata alam Indonesia, terutama wisata alam di kawasan taman nasional. Hal ini sesuai program KLH, yaitu program ‘Ayo ke Taman Nasional’.
"Nah, 53 taman nasional itu punya tawaran yang berbeda-beda untuk wisatawan, terutama untuk penggemar wisata minat khusus. Misalnya wisata konservasi badak di Way Kambas, konservasi orang utan di Kalteng dan Kalbar, atau Betung Kerihun," ujar Jati.
Itu belum termasuk wisata pendakian gunung, terutama gunung-gunung yang masuk ke dalam area taman nasional. Di satu sisi semakin banyak pendaki yang terus meningkat, pihaknya juga akan memanfaatkan segala cara untuk mengedukasi pendaki tentang kelestarian alam gunungnya itu sendiri. (Latief)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News