Ingin beli Brompton, kenali dulu varian sepeda Brompton berikut ini

Jumat, 17 Juli 2020 | 07:32 WIB Sumber: Kompas.com
Ingin beli Brompton, kenali dulu varian sepeda Brompton berikut ini

ILUSTRASI. Brompton electric, salah satu dari tiga varian sepeda buatan Brompton


PRODUKSI SEPEDA - Jakarta. Sepeda Brompton semakin mudah dijumpai di jalanan Jakarta di tengah tren olahraga sepeda yang saat ini terjadi. Harga sepeda Brompton yang mencapai puluhan juta rupiah tak mengurangi peminatnya.  

Penggemar sepeda Brompton rela mengeluarkan dana puluhan juta karena keunikan utama dari sepeda lipat tiga asal Inggris tersebut. Keunikannya adalah struktur rangka utama Brompton adalah (main frame) yang dibuat dengan tangan (handmade). Dengan demikian, setiap rangka dibuat unik sebagai karya personal dari masing-masing perajin Brompton di Greenford, pinggiran Kota London.

Baca juga: Ini bocoran soal Kreuz, sepeda 'Brompton' asal Bandung yang viral

Salah satu pematri sepeda Brompton Rebecca Summers bahkan mengaku bisa mengenali sepeda buatannya dari jejak patri pada sambungan besi di rangka Brompton. Bagi dia -dan tentu pematri Brompton lainnya, sepeda itu menjadi semacam karya seni, yang bisa diidentikkan dengan si pembuatnya.

Nah, keunikan lain sepeda Brompton -dibandingkan dengan kebanyakan sepeda lain, adalah bentuknya yang seragam. Artinya, rangka sepeda Brompton hanya dikenal dalam satu model. Apakah memang sepeda Brompton hanya membuat satu varian?

Untuk mainframe, sepeda yang pertama kali dirancang oleh Andrew Ritchie di akhir dekade 70an ini memang hanya mengenal satu model. Namun bukan berarti pembeli tak bisa memilih varian sesuai kebutuhan mereka.

Di era Brompton modern sekarang ini, ada tiga versi sepeda Brompton, yakni Brompton klasik, Brompton elektrik, dan Brompton superlight.

1. Brompton klasik

Sesuai namanya, sepeda Brompton klasik adalah varian yang pertama kali dibuat dan masih menjadi yang paling populer hingga hari ini.  Dengan rangka utama yang seluruhnya menggunakan material steel, sepeda Brompton ini dapat dibuka dan dilipat dalam kisaran waktu 20 detik. Berat rata-rata sepeda ini -tergantung opsi aksesoris- sekitar 11 kilogram.

Selanjutnya : Sepeda Brompton Elektrik

2. Brompton Elektrik

Sepeda Brompton elektrik dirancang bersama dengan Williams Advanced Engineering -yang berpengalaman di dalam ajang Formula E. Penambahan beberapa komponen listrik memungkinkan sepeda ini melaju hingga kecepatan 24 kilometer per jam.

Baca juga: Jokowi juga kepincut sepeda Brompton dari Bandung, ini buktinya

Brompton electrik adalah salah satu bentuk inovasi dan pengembangan Brompton menjadi kendaraan ramah lingkungan. Dengan baterai seberat 2,9 kilogram yang terpisah dan dipasang dengan "satu klik" di bagian depan, membuat sepeda Brompton elektrik ini menjadi sepeda listrik ringan (13,7 kilogram) yang tetap mudah dibawa saat dilipat. 

Dengan baterai 300Wh memudahkan pengguna membawa sepeda hingga kecepatan 24 kilometer per jam. Untuk satu kali pengisian baterai, sepeda ini dapat digunakan dalam kisaran jarak 40-80 kilometer, tergantung medan dan kondisi jalan yang ditempuh. 

Berbekal teknologi sensor pintar e-bike ini tahu kapan harus "memberi bantuan" pada pengguna. Misalnya ketika menanjak, atau saat memacu sepeda melawan angin.   Teknologi tersebut didapat dari kerjama Brompton dengan Williams Advanced Engineering, -yang berpengalaman di Formula E.

Selanjutnya: Sepeda Brompton Superlight

3. Brompton Superlight

Sepeda Brompton Superlight menggabungkan mainframe steel dari versi klasik dengan beberapa bagian rangka titanium. Brompton mengganti komponen standar menggunakan bahan titanium agar sepeda menjadi lebih ringan.

Baca juga: Wow! Harga sepeda lipat United Trifold dibanderol terjangkau

Komponen yang berbeda antara lain,  garpu depan, rangka belakang, lightweight wheel set, rangka penyangga spakbor titanium, dan headset titanium. Kendati demikian, perbedaan bobot versi ini tak terpaut jauh dengan varian klasik. Selisih bobot antara keduanya hanya 0,74 kilogram.

Identifikasi versi sepeda titanium Brompton dapat terlihat dari sedikit perbedaan pada desain fork depan. Jika desain garpu klasik terlihat seperti bentuk segitiga di bagian pangkalnya, pada seri titanium berbentuk lingkaran. Lalu, kebanyakan versi titanium menggunakan warna khas abu-abu doff pada rangka belakang dan fork.

Pilihan model stang

Selanjutnya, selain ketika varian besar pada sepeda Brompton di atas, masing-masing pengguna pun dapat memilih bentuk stang kemudi yang sesuai. Saat ini, ada tiga pilihan model stang kemudi, yang dilambangkan dalam kode M, H, dan S.

Pada periode sebelumnya sempat dikenal model stang P, yang kini sudah tak diproduksi. Dulu, stang P berbentuk seperti kupu-kupu, dan memungkinkan pengendaranya mengayuh sepeda dalam posisi punggung yang tegak.

Sementara pada model M dan H, pengendara berada dalam posisi moderat, di mana posisi H lebih tinggi dari M (lihat gambar). Lalu, pilihan S menawarkan gaya yang lebih dinamis dan sporty dengan posisi tubuh yang cenderung membungkuk.

Ini terjadi karena bentuk stang yang datar, dengan handlepost yang lebih pendek dibanding M dan H. Kendati demikian, posisi berkendara tersebut hanya gambaran umum. Selebihnya, posisi tubuh akan amat bergantung pada postur tubuh masing-masing orang.

Misalnya, ketika orang dengan tinggi badan 155 centimeter memakai stang S, tentu tak akan terlalu membungkuk dibandingkan dengan orang yang memiliki tubuh 175 centimeter. Kecuali sepeda listrik yang hanya menyediakan opsi stang model M, tipe stang kemudi lain tersedia untuk semua jenis sepeda Brompton.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jangan Salah Pilih, Kenali Dulu Berbagai Versi Sepeda Brompton ", 

Editor : Glori K. Wadrianto

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 3 4 Tampilkan Semua
Editor: Adi Wikanto

Terbaru