SAINS - Jakarta. Eceng gondok memiliki segudang manfaat untuk menjaga kelestarian lingkungan. Padahal selama ini eceng gondok sering dianggap gulma yang menutupi perairan seperti sungai dan danau.
Eceng gondok adalah tanaman yang juga mengapung seperti teratai. Tanaman ini juga banyak ditemui di perairan dan rawa-rawa.
Selain itu, tanaman dengan nama latin Eichhornia crassipes ini juga banyak digunakan untuk bahan baku berbagai kerajinan. Bagian eceng gondok yang digunakan untuk bahan kerajinan anyaman adalah pada batangnya.
Tumbuhan eceng gondok juga memiliki sifat cepat tumbuh dan menyebar sehingga seringkali harus dibatasi. Meski begitu, eceng gondok sebenarnya memiliki beberapa manfaat bagi lingkungan.
Lantas, apa saja manfaat eceng gondok?
Baca Juga: Awas, 9 tanaman hias ini beracun
Manfaat eceng gondok untuk lingkungan
Dilansir dari laman Land Development Departement Thailand, eceng gondok bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku mulsa, pupuk organik, hingga pembersih kotoran.
Eceng gondong juga sangat cocok dijadikan kompos guna menambah unsur hara bagi tanaman dan mengatasi masalah kesuburan tanah yang kurang.
Akar cabang pada Eceng gondok dapat menyerap unsur hara tanaman dan menyimpannya ke dalam batang dan daunnya. Setiap 30 ton eceng gondok dapat menghasilkan 5,5 ton kompos.
Kompos dari eceng gondok tersebut mengandung bahan organik yang tinggi, sehingga dapat memperbaiki sifat fisik tanah. Hal ini juga dapat memperbaiki struktur tanah, memberi ventilasi pada tanah dan memudahkan air meresap melalui tanah.
Baca Juga: Hampir Sama, Ini Perbedaan Aquascape dan Paludarium
Sifat kimia eceng gondok dalam kompos adalah menambah unsur hara pada tanah. Secara bertahap, dapat menambah nutrisi yang berguna bagi tanaman dalam waktu lama.
Kompos dari eceng gondok juga tahan asam dan basa di tanah dan menambahkan sumber makanan untuk mikroba, sehingga bisa mendorong lebih banyak mikroba yang berguna bagi kesuburan tanah.
Di perairan tercemar, kehadiran eceng gondok justru sangat bermanfaat. Eceng gondok dapat menyerap pulutan logam seperti tembaga dan timbal dari limbah industri dan limbah domestik.
Selain itu, tumbuhan eceng gondok juga dapat menyerap merkuri dan timbal yang terkandung dalam air.
Selanjutnya: Danau Matano, danau terdalam di Indonesia dan Asia Tenggara
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News