Inovatif, startup Bobobox sasar bisnis hotel kapsul

Senin, 30 Juli 2018 | 17:39 WIB   Reporter: Jane Aprilyani
Inovatif, startup Bobobox sasar bisnis hotel kapsul


BISNIS HOTEL - JAKARTA. Seiring bertambahnya jumlah hotel di tanah air, model hotel pun semakin inovatif. Seperti hotel kapsul yang kini menjamur di tanah air. Tak hanya pebisnis hotel, pelaku startup pun mulai merambah bisnis ini. Salah satunya Bobobox di Bandung.

Ahmad Qois, Co-Founder dan Brand Manager Bobobox menyebut pesaing bisnis mulai dari pemilik hotel memang sudah merambah hotel kapsul. Bahkan dari tahun 1979 hingga saat ini sudah bertebaran hotel kapsul dalam bentuk kerangka-kerangka yang teratur.

“Nah kita inovasi dari sisi produk dan teknologi, dimana tamu mendapat sisi sekuritas dan kenyamanan fasilitas yang pas untuk generasi traveller khususnya millenials,” ungkap Ahmad kepada Kontan.co.id, Senin (30/7).

Dan menurut Ahmad, Bobobox telah menyatukan konsep produk hotel dengan teknologi yang terintegrasi. Mulai dari pintu masuk menggunakan scan barcode, tamu yang menginap bisa mengatur warna lampu sesuai mood dan tamu juga bisa menggunakan bluetooth untuk menyalakan musik di kamar.

“Satu lagi bahwa nanti akan ada fitur dimana traveller bisa terkoneksi dengan traveller lain yang menginap di Bobobox cabang lain,” kata Ahmad.

Disamping itu, Ahmad mengatakan, ada program mutual is me, dimana Bobobox bekerjasama dengan komunitas dan organisasi setempat. Sehingga traveller yang melakukan perjalanan bisa didampingi.

Tak hanya menjadi guide, nantinya rekanan itu memberi informasi budaya setempat, mengantar ke tempat rekreasi, dan semua yang dibutuhkan traveller.

Sampai saat ini, Bobobox telah berkolaborasi dan bekerjasama dengan agen travel, penyewaan mobil dan tour guide. Sayang, Ahmad tidak bisa menyebut nama rekanan tersebut.

“Rencananya tahun ini, dan terdekat akan kolaborasi dengan restoran, tempat oleh-oleh, tempat hiburan atau rekreasi dan pusat perbelanjaan,” tuturnya.

Itulah yang membuat Bobobox tidak memiliki fasilitas restoran, arena olahraga, ataupun swimming pool. Jadi Bobobox dibentuk khusus sebagai tempat istirahat.

Hanya saja, ada area komunal untuk para traveller bertemu dengan traveller lain. Harga yang dibanderol untuk tamu menginap yaitu Rp 178.000 per malam sementara weekend harga yang dibanderol Rp 223.000 per malam.

Berbeda dengan pengelola dan operator hotel kapsul lain, Ahmad bilang Bobobox menawarkan franchise kepada mitra baru yang ingin membangun bisnis ini di daerah selain Bandung. Kesempatan dibuka bagi pelaku usaha yang memiliki ruko dan rela mengeluarkan biaya Rp 1,5 miliar sampai Rp 3 miliar.

“Dengan nilai investasi yang ditetapkan, mitra sudah brand Bobobox, fasilitas dan tahap pembangunan oleh tim selama tiga bulan. Makanya berbeda dengan hotel lain yang bangun sampai dua tahun. BEP sendiri dipatok 2,5 sampai 3 tahun” pungkas Ahmad lagi.

Bicara soal rencana ekspansi lewat franchise, Ahmad menuturkan bahwa daerah yang dituju yaitu Bali, Jogjakarta, Jakarta dan Tokyo. Dipilihnya Tokyo sebagai negara ekspansi, adalah karena salah satu venture capital asal Tokyo memberi pendanaan bagi Bobobox.

Tetapi Ahmad tidak menyebut rinci sumber pendanaan bisnisnya. Yang jelas, sumber pendanaan diperoleh dari Negara Tokyo, Jakarta dan Singapura. Dia menargetkan tahun ini hotel bisa mencapai okupansi 90%. “Dari launching 27 Juli lalu, sampai 29 Juli, tingkat okupansi hotel capai 100%,” beber Ahmad.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Handoyo .

Terbaru