Kampanye dengan Tema Persatuan Usai Pemilu Dinilai Perlu Gencar Dilakukan

Jumat, 29 Maret 2024 | 15:53 WIB   Reporter: Tendi Mahadi
Kampanye dengan Tema Persatuan Usai Pemilu Dinilai Perlu Gencar Dilakukan

ILUSTRASI. Warga penyandang disabilitas menggunakan hak suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 118 Cilandak Barat, Jakarta, Rabu (14/2/2024). KONTAN/Baihaki/14/2/2024


PEMILU 2024 - JAKARTA. Narasi persatuan dan hidup dalam suasana nyaman serta damai di Indonesia dinilai merupakan kampanye penting saat ini yang harus segera diserukan usai pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) 2024.

Apalagi dalam pemilu 14 Februari lalu, salah satu tahapan fenomenalnya yakni pemilihan Presiden (pilpres) kerap membuat keriuhan di media massa dan media sosial, bahkan cenderung memancing perdebatan antar-pendukung pasangan calon (paslon) pilpres.

“Oleh sebab itu agar kegaduhan pilpres tidak terus berlangsung, maka semua unsur pemerintah dan masyarakat penting berkolaborasi mengemas bentuk komunukasi kampanye tentang persatuan dan kesatuan Indonesia,” ujar Founder G Communications (Gcomm), Andi Irman Patiroi dalam keterangannya, Jumat (29/3).

Menurut Andi, berdasarkan riset lembaganya, kendati pilpres telah usai namun disayangkan masih saja mencuat perdebatan dan saling serang antara barisan pendukung paslon pilpres melalu media massa dan media sosial.

Baca Juga: Pendapatan Industri Perfilman Nasional Diprediksi Tembus Rp 110 Triliun

Andi mengatakan, kondisi demikian tentu saja tidak menyehatkan untuk proses kehidupan berbangsa sebab berpotensi tinggi memecah masyarakat akibat perbedaan pilihan paslon pilpres yang masih terus dibawa pasca-pilpres.

“Ini harus jadi kekhawatiran kita bersama, kasihan masyarakat yang sebenarnya tidak mengerti apa- apa namun terseret ikut-ikutan keriuhan pilpres di media massa dan media sosial akibat dimanfaatkan oknum tertentu yang berpihak ke salah satu paslon pilpres,” ucap Andi.

Andi menyebut, komunikasi kampanye bersatu dan damai usai pemilu 2024 dapat saja dilakukan oleh seluruh lembaga pemerintahan menggandeng para tokoh pemengaruh maupun pendengung (influencer).

Opini yang disuarakan oleh influencer tersebut, papar Andi, akan lebih cepat tersampaikan karena mereka merupakan sosok yang digandrungi masyarakat. Apalagi ditambah dengan kekuatan pemberitaan media agar makin luas penyebaran komunikasinya.

Baca Juga: Bersiap, Ekonomi Digital Diramal Bakal Buka 3,7 Juta Peluang Pekerjaan di 2025

“Tokoh-tokoh influencer itu mempunyai peranan penting menjelaskan pentingnya nilai hidup bersama dalam suasana damai meski berbeda pilihan politik saat pemilu lalu. Influencer itu punya basis massa besar di platform medsos dan sering dijadikan rujukan berita media,” tukas Andi Irman.

Andi Irman menyampaikan, narasi komunikasi persatuan pasca-pemilu 2024 akan efektif menangkal upaya provokatif memecah belah masyarakat di medsos maupun bingkai pemberitaan di media.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi

Terbaru