KAWASAN BATAM - JAKARTA. Rangkaian kegiatan pariwisata mengisi hari jadi Kota Batam ke-188 tahun, Senin, (18/12) lalu. Mengambil tema ‘Bhinneka Tunggal Ika’, Batam bersiap menjadi miniatur Indonesia
Beragam budaya nusantara berpartisipasi di perhelatan ini mulai dari tarian melayu, reog Ponorogo, debus Banten, sampai Barongsai. Atraksi Barongsai merupakan bentuk akulturasi budaya Indonesia dan Tionghoa.
Event ini semakin meriah dengan karnaval dan peragaan busana 34 provinsi nusantara. Tak hanya itu, pesta HUT 188 Batam juga menjadi pestanya masyarakat lantaran juga disajikan tak kurang 30 ribu porsi kuliner gratis.
Tema ‘Bhinneka Tunggal Ika’ dalam HUT Batam tahun ini menjadi gambaran konkret Batam sebagai kota yang penuh dengan keragaman baik suku bangsa maupun agama.
Sebagai pintu perbatasan Indonesia dan Singapura, Batam memang menjadi lokasi strategis untuk mempromosikan budaya Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
Menurut Wali Kota Batam, H Muhammad Rudi, perayaan karnaval sebagai representasi bahwa Batam memilki segudang potensi pariwisata melalui kekayaan budaya. Rudi optimistis, Batam bisa menjadi destinasi budaya di masa depan.
“HUT kota Batam tahun ini memang spesial. Karnaval budaya ini baru kali kami gelar. Karnaval ini untuk menunjukkan, Batam memiliki semua budaya nusantara di Indonesia," kata Rudi dalam siaran pers.
Sarana dan prasarana pendukung pariwisata telah disiapkan Pemerintah Kota Batam. Rudi berharap 2019 jalan Batam bagian timur sudah rampung. Dia berharap, penambahan infrastruktur berbanding lurus dengan kunjungan wisatawan.
“Kalau ini (jalan) sudah selesai ,kami menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara bisa mencapai 1,5 juta lebih, bisa mencapai target 3 juta wisatawan mancanegara di tahun 2019," pungkasnya.
Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar Esthy Reko Astuti menanggapi positif inovasi Batam menuju salah satu destinasi wisata budaya di Tanah Air melalui karnaval Bhinneka Tunggal Ika. "Batam memiliki lokasi sangat strategis untuk memasarkan budaya ke seluruh negara," ucap Eshty.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News