Ke Kampoeng Tulip, berwisata ala negeri Belanda

Selasa, 19 Juli 2016 | 22:09 WIB Sumber: Antara
Ke Kampoeng Tulip, berwisata ala negeri Belanda


Pembangunan

Doni bersama tiga rekannya, Jiko, Panji dan Dewi, menggarap kawasan wisata di bagian timur Kota Bandung itu dari tahun 2012.

Selain pembangunan fasilitas, mereka fokus menanam pohon untuk menyejukkan kawasan.

Pembangunan kawasan itu dilakukan secara bertahap dan sekarang belum sampai 20 persen dari rencana yang selesai. Kawasan itu luasnya kurang lebih satu hektare, dan sekarang baru sekitar 4.000 meter persegi yang selesai dibangun.

Pengelola menargetkan pembangunan kawasan itu bisa selesai dan diresmikan pembukaannya untuk publik tahun depan.

"Ini baru penambahan fasilitas, belum dalam bentuk penguatan karakter, jadi harapannya semoga semua proses segera selesai," kata Doni serta menambahkan bahwa pengelola berencana menambahkan fasilitas belajar bagi anak-anak di kawasan itu.

Meski pembangunannya belum sepenuhnya selesai, pengelola sudah membuka kawasan itu untuk publik. Kampoeng Tulip setiap hari buka pukul 09.00 sampai 17.00. Harga tiket masuknya Rp6.000 pada Senin sampai Jumat dan Rp9.000 pada Sabtu-Minggu dan hari libur.

Pengunjung sudah bisa menikmati fasilitas seperti perahu bebek, perahu sampan, sepeda air, galeri barang antik, pancing ikan, terapi ikan, tempat main, serta tempat memberi makan ikan dan burung.

"Antusias dari pengunjung sangat besar, bahkan di hari biasa bisa sampai 100-200 pengunjung, di hari libur sekitar 400 orang dan long weekend 300 sampai 700 orang yang datang," kata Doni.

Saat ini, ia menambahkan, pengelola belum berani promosi ke khalayak karena pembangunannya belum 100 persen rampung.

Doni mengatakan kebanyakan pengunjung datang ke tempat itu setelah melihat pengguna Internet mengunggah foto-foto Kampoeng Tulip.

"Jadi rata-rata mereka tahu dari pengunjung lain, maka Kampoeng Tulip membuat instagram agar bisa me-repost foto yang pengunjung unggah di Instagram, dengan memberi tanda ke @kampoeng_tulip," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto

Terbaru