EDUKASI - Jakarta. Sejak anak masih kecil, Anda bisa mulai melatih kemampuan matematikanya dengan kegiatan sederhana dan mudah dilakukan.
Keterampilan ini termasuk skill dasar yang perlu dimiliki anak karena akan banyak digunakan di kemudian hari. Tidak sedikit orangtua yang terlambat mengajarkan matematika karena merasa anak masih terlalu kecil.
Bersumber dari situs BPK Penabur, ada kegiatan-kegiatan sederhana yang bisa menjadi media memperkenalkan matematika.
Secara tidak langsung anak akan bersinggungan dengan angka dan bisa memahami konsep dasar matematika. Apa saja kegiatan tersebut? Berikut ini rangkumannya dari situs BPK Penabur.
Baca Juga: Segera Daftar Pertukaran Mahasiswa Merdeka 2022, Ini Syarat dan Manfaat yang Didapat
Lagu tentang angka
Ada beberapa lagu tentang angka yang bisa menjadi media mengajarkan konsep dasar matematika pada anak. Menyanyikan lagu berhitung adalah cara yang bagus bagi balita untuk belajar angka melalui mengingat.
Mengutip 4 Parents and Teacher, anak yang sering mengulang suatu konsep melalui lagu, maka akan semakin kuat ingatannya. Dengan demikian, tidak hanya nama-nama angka yang akan dipelajari tetapi juga urutan angka-angkanya akan dihafalkan juga.
Selain itu, mengetahui informasi ini sejak usia dini adalah kunci utama dalam mempelajari matematika.
Bermain mencocokkan angka
Orangtua bisa memulai memperkenalkan angka-angka pada balita melalui permainan mencocokkan angka satu dengan lainnya.
Menurut Toddler Approve, permainan ini dapat memperkenalkan anak seperti apa bentuk angka. Hal ini karena balita harus mempelajari angka untuk menemukan kecocokannya dan menggabungkannya.
Penguatan bisa menjadi lebih kuat bila anda membantu balita menyebutkan apa nama angka tersebut dengan lantang, baik saat mencoba mencari kecocokan atau saat angka dipasangkan.
Baca Juga: Syarat, Jalur, dan Jadwal Kegiatan PPDB Jabar Tahun 2022 Jenjang SMA dan SMK
Menggunakan garis angka
Kegiatan sederhana selanjutnya yang bisa menjadi media memperkenalkan keterampilan matematika adalah garis angka. Anda bisa menggunakan garis angka dan meminta anak untuk melacak garis-garis tersebut.
Dilansir dari Zero To Three, melacak nomor juga dapat meningkatkan keterampilan motorik halus selain melatih keterampilan matematika.
Melacak garis angka dapat dilakukan dengan beberapa cara berbeda seperti menggunakan pensil atau krayon untuk menyatukan garis putus-putus atau menunjukkan bentuk angka setelah pelacakan selesai.
Bermain balok susun
Dilansir dari Michigan State University, saat orang tua mengajarkan pola pada anak, secara langsung mengajarkannya membuat prediksi dan hubungan logis tentang apa yang akan terjadi selanjutnya.
Pola pembelajaran dapat membantu anak meningkatkan keterampilan penalaran, yang akan membantunya memilih cara yang tepat untuk memecahkan masalah matematika.
Selain itu, metode ini juga mengajarkan anak untuk menempatkan angka dalam urutan tertentu sesuai aturan matematika, dan bahkan bagaimana menggabungkan aturan matematika untuk mendapatkan kesimpulan dan jawaban yang benar.
Penggunaan permainan balok susun dapat mengajarkan kepada anak tentang pola sederhana melalui penggunaan balok susun.
Baca Juga: Daftar PPDB Jabar 2022? Simak 15 SMA Terbaik di Kota Depok Versi Hasil UTBK 2021 Ini
Belajar bentuk
Bentuk merupakan salah satu hal umum yang diajarkan pertama kali kepada balita. baik disadari atau tidak, kegiatan ini dapat membangun fondasi anak untuk memahami geometri.
Setelah anak dapat melihat berbagai bentuk dan dapat mengungkapkan perbedaannya, ini akan membuat belajar geometri menjadi konsep yang lebih mudah untuk dipahami seiring bertambahnya usia.
Salah satu cara termudah untuk melatih keterampilan tersebut adalah melalui mainan penyortir bentuk, di mana balita memanipulasi bentuk agar sesuai dengan lubang yang benar.
Mengatur barang sesuai ukuran
Dengan menyuruh balita meletakkan benda-benda dalam urutan ukuran, anda secara tidak langsung mengajarkan kemampuan seriasi.
Dengan meletakkan dasar ini sejak dini, balita akan mulai memahami konsep bagaimana mengurutkan angka dari kecil ke besar.
Nantinya, ketika anak melihat dua angka tidak berurutan, ia akan secara otomatis mengenali mana yang lebih besar dari yang lain hanya dengan melihat.
Apa saja bisa digunakan untuk mengurutkan dari yang terkecil hingga yang terbesar. Baik itu dengan ketinggian, menggunakan tumpukan benda, dan banyak lagi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News