Kempar targetkan pemulihan wisata Lombok kurang dari tujuh bulan

Rabu, 15 Agustus 2018 | 21:16 WIB   Reporter: Sugeng Adji Soenarso
Kempar targetkan pemulihan wisata Lombok kurang dari tujuh bulan

ILUSTRASI. WISATAWAN TINGGALKAN LOKASI GEMPA


INDUSTRI PARIWISATA - JAKARTA. Pasca gempa, Lombok hingga kini masih dalam proses pemulihan. Pemerintah pusat berharap proses pemulihan di bidang industri pariwisata hingga mencapai normal tidak kurang dari tujuh bulan.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan belajar dari erupsi Gunung Agung di Bali pada September 2017 silam, industri pariwisata Bali bisa kembali normal 100% pada April 2018 atau selama tujuh  bulan. “Mudah-mudahan Lombok bisa lebih cepat,” ujarnya kepada kontan.co.id, Rabu (15/8).

Arief menyebutkan kerusakan parah terjadi di Gili Trawangan, Gili Meno, Gili Air, Kawasan Senaru, Kawasan Desa Wisata Kerta Gangga, Wisata Krujuk, Mall Epicentrum, Kawasan Trekking Rinjani, Air Terjun Benang Ketambu, Air Terjun Benang Stukel, dan Pura Penataan Agung Rinjani Kecamatan Bayan.

Walaupun begitu, ia bilang untuk saat ini status masa tanggap darurat diperpanjang sampai pada 24 Agustus 2018 karena Presiden Joko Widodo memberi perhatian khusus di proses tanggap darurat ini, bahkan hingga menginap di pengusian di Lombok. Arief menyebutkan bahwa banyak instruksi langsung untuk percepatan perbaikan rumah sakit, sekolah, infrastruktur dasar, pasar, rumah-rumah, dan desa terisolasi di puncak Rinjani.

Sebab ia mengklaim saat ini sudah mulai ada pergerakan turis lokal dan asing di Lombok International Airport. “Sampai ke gili-gili sudah mulai ada kunjungan. Bali relatif oke, bahkan wisatawan eksodus akibat gempa di Lombok mengalihkan wisatanya di Bali,” ujarnya.

Ia melanjutkan bahwa sudah mulai banyak hotel yang beroperasi baik di Mandalika, Mataram, Senggigi, maupun Gili Trawangan.

Dalam menangani proses tersebut, ada tiga tahap, yaitu tanggap darurat, pendataan 3A, dan pemulihan. “Sekarang sebenarnya masih tanggap darurat, tetapi bagi pariwisata, kami sudah menjemput percepatan recovery,” tuturnya.

Untuk pemulihan, Kempar bekerjasama dengan TNI, Polri, BNPB, dan Basarnas.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon
Terbaru