Kenapa hari valentine kerap identik dengan coklat?

Minggu, 14 Februari 2021 | 09:49 WIB   Reporter: Tendi Mahadi
Kenapa hari valentine kerap identik dengan coklat?

ILUSTRASI. Perajin menata cokelat bertema valentine di industri skala rumahan Coklat Mentari di kawasan Kranji, Bekasi, Kamis (4/2). Kreasi cokelat tersebut dijual seharga Rp.3.500 hingga Rp.70.000. FOTO ANTARA/Puspa Perwitasari/nz/10.


Masyarakat pada era Victoria tahu bahwa cokelat merupakan simbol kasih sayang dan rayuan. Laki-laki muda lantas menggunakan cokelat untuk mendekati perempuan.  

Memberikan sekotak cokelat untuk perempuan muda adalah cara pria memperlihatkan kasih sayangnya. 

Namun, karena cokelat pada era Victoria diibaratkan dengan hubungan dan seks, buku etiket pada masa itu mengingatkan perempuan lajang untuk tidak menerima cokelat dari laki-lai tidak dikenal. 

Baca Juga: Mobil listrik Microlino segera diproduksi, yuk kita intip penampakannya

Perempuan pada masa itu juga tabu untuk memberikan cokelat kepada laki-laki. Hanya perempuan berani yang melakukannya. Seiring waktu, kesan cokelat yang tabu mulai hilang. 

Dari Eropa, budaya memberikan cokelat pada Hari Valentine juga mulai merambah ke seluruh dunia termasuk Indonesia. 

Mengenai Hari Valentine sendiri, sebenarnya ini ditujukan untuk menghormati martir Katolik bernama Valentine. Walau sebetulnya Hari Valentine bukanlah hari kasih sayang, melainkan simbol penghormatan. (Lea Lyliana)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kenapa Valentine Day Identik dengan Coklat? "

Selanjutnya: ​Inil arti Shio Kerbau dan daftar lengkap 12 shio yang lain

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi
Terbaru