Komunitas ojol galang bantuan untuk buruh harian yang menganggur

Senin, 20 April 2020 | 13:31 WIB   Reporter: Andy Dwijayanto
Komunitas ojol galang bantuan untuk buruh harian yang menganggur

ILUSTRASI. Foto kolase para pengemudi ojek online (ojol) yang menunggu pemesanan pelanggan di Jakarta, Kamis (9/4/2020). Pemerintah telah menetapkan status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk wilayah DKI Jakarta. PSBB memiliki dampak negatif terhadap peker


Selain beras, pihaknya juga mengumpulkan donasi untuk diserahkan ke pondok pesantren di Ciomas Bogor, di mana salah satu mitra menjadi pembina. "Di pesantren itu santri-santrinya belum bisa dipulangkan karena wabah ini, pasti mereka butuh," tambahnya.

Sejak didirikan tahun 2016, Elite Squad Gojek fokus pada kegiatan sosial kemanuasiaan. Saat ini terdapat 1.200 mitra yang tergabung. Telah banyak aksi sosial yang mereka lakukan bersama, khususnya saat terjadi bencana.

Salah satu mitra ojek online di Surabaya, Adi Zaenal Abidin mengaku bangga atas aksi penggalangan donasi yang dilakukan rekan sesama mitra. Ia mendapat tugas mendistribusikan bantuan sembako ke beberapa orang yang membutuhkan di Surabaya.

"Saya cuma perpanjangan tangan saja di bawah koordinator Surabaya, inisiatornya dari Jakarta. Saya bagikan ke orang-orang yang sekiranya lebih membutuhkan untuk makan. Saya bangga dengan apa yang mereka lakukan," ujarnya.

Zaenal dan lima rekan lainnya yang bertugas membagikan bantuan sembako berkeliling ke beberapa titik untuk menyerahkan bantuan. Jumlah paket bantuan yang terbatas membuatnya harus teliti memilih siapa yang benar-benar membutuhkannya.

Baca Juga: Sebanyak 53% desa di Indonesia sudah bentuk relawan lawan Covid-19

"Yang saya lakukan ini cuma gerakan kecil, ibaratnya menggarami samudra. Saya belum bisa memuaskan orang banyak, tapi saya tidak mau juga membuat orang kecewa. Saya bagikan ke penambal ban, penarik becak motor, dan beberapa rekan driver, tidak banyak," ujarnya.

Di tengah situasi sulit seperti saat ini, Zaenal mengaku mencari alternatif penghasilan dengan menjual bumbu dapur. Menurutnya ojol harus mencari alternatif pendapatan, pasalnya orderan terus mengalami penurunan dengan rata-rata penghasilan hanya Rp 50 ribu sehari.

Ia mengaku bangga masih banyak rekan-rekannya yang memiliki kepedulian tinggi meski kondisi sedang tidak bersahabat. Ia berharap semakin banyak pihak yang melakukan gerakan berbagi.

"Kita doakan yang terbaik, bagi bangsa kita dan semua yang terdampak. Semoga pandemi ini segera berakhir," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto
Terbaru