KOMUNITAS REPTIL X: MENIKMATI KEINDAHAN MAKHLUK-MAKHLUK MELATA

Selasa, 09 Februari 2010 | 18:45 WIB   Reporter: Indira Prana Ning Dyah, Harris Hadinata
KOMUNITAS REPTIL X: MENIKMATI KEINDAHAN MAKHLUK-MAKHLUK MELATA

ILUSTRASI. Pramuniaga menunjukkan emas batangan untuk investasi di sebuah gerai emas di Malang, Jawa Timur, Jumat (7/12/2018). Harga emas batangan bersertifikat di Logam Mulia milik PT Aneka Tambang (ANTM), Sabtu (21/12/2019), naik Rp 1.000 per gram.


Buat kebanyakan orang, ular adalah binatang yang menakutkan. Ada yang takut digigit, takut terkena bisa, takut dililit, bahkan takut dimakan ular. Jangankan mau menyentuh atau membiarkan ular melingkari badannya, sekadar berdekatan dengan binatang melata itu pun masih banyak yang ogah.

Tapi, tidak demikian dengan para anggota komunitas Reptil X. Semua anggota komunitas ini bakal dengan santai mengalungkan ular di lehernya. Mereka justru senang melihat dan merasakan ular melingkari dan menjelajahi tangan mereka. Mereka juga tidak merasa takut berinteraksi dengan ular piton besar sepanjang tiga meter.

Maklum, para anggota komunitas ini memang sudah terbiasa bergaul dengan ular. Bahkan, mereka bisa dibilang sebagai para pecinta ular.

Anggota komunitas Reptil X ini bukan cuma menggemari ular. Sesuai dengan namanya, ini adalah komunitas para pecinta binatang melata. “Komunitas ini tidak membatasi jenis reptilnya apa, yang penting pecinta reptil,” terang Joel Kusuma, juru bicara Reptil X.

Dus, di komunitas ini, selain bisa menemukan penyuka ular, Anda juga akan menemukan para kolektor kura-kura, pecinta biawak, dan jenis-jenis kadal yang lain.

Embrio komunitas pecinta binatang-binatang berdarah dingin ini mulai terbentuk pada awal 2007. Jojo, sapaan akrab Joel, bertutur bahwa komunitas ini dibentuk oleh beberapa penggemar reptil yang tadinya merupakan anggota sebuah forum yang membahas soal hewan-hewan peliharaan. Tapi, forum tersebut tidak secara khusus membahas reptil.

Belakangan, lantaran muncul masalah di forum tersebut, akhirnya forum itu pun tutup. Beberapa anggota forum yang menggemari reptil tadi lantas memutuskan membentuk komunitas sendiri.

Hingga, pada 1 Mei 2007, komunitas Reptil X resmi berdiri. Tanggal 1 Mei pun mereka jadikan sebagai tanggal ulangtahun komunitas ini.

Kenapa memilih nama Reptil X? Nama reptil jelas menggambarkan jenis hewan yang menjadi kegemaran anggota komunitas ini. Sedangkan huruf X menggambarkan sebuah konstanta yang merupakan satu tanda tanya, sesuatu yang unik, misterius, dan tidak terbatas.

Walaupun masih tergolong muda sebagai komunitas, jumlah anggota Reptil X berkembang dengan pesat. “Saat ini jumlah anggotanya sudah lebih dari 3.500 orang dan yang aktif sekitar 2.000 anggota,” terang Jojo yang sehari-hari bekerja di perusahaan penyalur tenaga kerja ini.

Anggota-anggota komunitas ini pun menyebar ke seluruh pelosok Indonesia. Anggota Reptil X di kota-kota lain tersebut membentuk cabang-cabang Reptil X di daerahnya. Misalnya saja para anggota di Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya.

Bahkan, banyak juga orang dari negara lain, salah satunya Malaysia, yang bergabung menjadi anggota komunitas ini. “Kan ada orang luar negeri yang membeli reptil endemik Indonesia. Mereka bergabung dengan kami untuk mencari informasi soal reptil-reptil tersebut,” jelas Freddy Kudaya Luhur, salah satu anggota Reptil X.

Berbagi informasi soal reptil memang menjadi salah satu kegiatan di komunitas ini. “Di komunitas ini ada pakarnya. Jadi, kalau mau tahu apa saja, ada yang bisa menjawab,” kata Yosua Alexander, anggota Reptil X lainnya.

Yosua mengungkapkan, setiap hari para anggota Reptil X saling berbagi banyak informasi. Misalnya saja informasi mengenai cara membudidayakan reptil (breeding) atau bagaimana cara memelihara dan merawat reptil tertentu.

Reptil X juga menyediakan artikel-artikel dan foto-foto seputar reptil, misalnya artikel dan foto mengenai definisi dan berbagai jenis reptil yang ada. Informasi ini bisa diakses oleh masyarakat umum di situs Reptil X tanpa perlu bergabung menjadi anggota. Dengan cara ini, Reptil X membantu masyarakat yang ingin mengenal dan belajar soal dunia reptil.

Selain itu, anggota komunitas penggemar reptil ini juga saling berbagi informasi mengenai penanggulangan reptil yang sakit. “Apalagi forum Reptil X juga didukung oleh dokter-dokter hewan yang berpengalaman,” terang Jojo.

Bahkan, orang-orang yang terpilih menjadi moderator pun bukan orang sembarangan. Jojo, salah satu moderator di forum Reptil X, mengatakan bahwa orang-orang yang menjadi moderator sudah diseleksi oleh para anggota.

Alhasil, Reptil X sering menjadi acuan bagi para pemilik reptil yang ingin mencari info soal reptil peliharaannya. Contohnya Yosua. Pria berkacamata ini berkisah, ia mengenal komunitas Reptil X lantaran mencari informasi soal cara mengobati kura-kura yang sakit. “Itu tahun 2008, kura-kura saya sakit. Terus saya cari informasi di internet, ketemu infonya dari Reptil X,” kenang kolektor kura-kura ini.

Menggelar kunjungan ke sekolah-sekolah

Forum Reptil X juga menjadi ajang berburu bagi para kolektor untuk melengkapi koleksi reptilnya. Jojo menjelaskan, Reptil X menyediakan bursa jual beli di forum. “Ada anggota yang menjual reptil dengan sistem lelang, ada pula yang melakukan jual beli secara langsung,” papar Jojo.

Selain itu, ada anggota komunitas yang memang berprofesi sebagai pedagang reptil. Salah satunya adalah Robert, pemilik toko reptil Savera di Jakarta. Kini, toko reptil milik Robert menjadi salah satu tempat nongkrong favorit bagi anggota Reptil X.

Selain berbagi informasi lewat forum internet, komunitas ini punya seabrek kegiatan lain. Para anggota Reptil X di Jakarta punya jadwal kopi darat rutin sebulan sekali. Biasanya acara gathering bulanan ini digelar di Parkir Timur Senayan. Selain menjadi ajang silaturahmi dan temu kangen, para anggota Reptil X menjadikan acara ini untuk pamer reptil dan berdiskusi soal peliharaan mereka.

Selain itu, untuk menyebarluaskan informasi seputar reptil kepada masyarakat, Reptil X kerap mengadakan school visit. Sesuai nama acaranya, Reptil X melakukan kunjungan ke berbagai sekolah. Bukan cuma sekolah, Reptil X pun pernah menggelar kunjungan ke panti-panti asuhan untuk berbagi pengetahuan soal reptil ini.

Bukan hanya Reptil X Jakarta yang rajin menggelar school visit. Cabang-cabang Reptil X di berbagai daerah pun kerap melakukan hal serupa. Beberapa klub penggemar reptil lain kerap bergabung dengan Reptil X menggelar kegiatan tersebut.

Kegiatan lain dari komunitas penggemar reptil ini adalah mengadakan kontes reptil. Jojo mengungkapkan, beberapa waktu yang lalu Departemen Kelautan dan Perikanan mengundang Reptil X untuk menggelar kontes.

Tidak harus punya reptil

Dengan berbagai kegiatan ini, Reptil X berharap bisa memperkenalkan lebih luas soal dunia reptil. Selain itu, Reptil X juga mencoba menghilangkan berbagai stigma negatif yang masih menempel pada reptil. Misalnya, reptil sebagai binatang yang menakutkan. Selain itu masih banyak orang yang mengaitkan reptil dengan dunia mistik. Nah, Reptil X berusaha menghapus anggapan tersebut.

Anda tertarik bergabung dengan komunitas penyayang reptil ini? Kalau iya, Anda bisa bergabung lewat forum Reptil X. Komunitas ini tidak menetapkan syarat yang ribet bagi orang yang ingin bergabung. Yang jelas, ia haruslah seorang penggemar reptil.

Enaknya, Anda tidak harus memiliki reptil untuk bisa bergabung dengan komunitas ini. “Banyak juga yang bergabung tanpa memiliki reptil. Biasanya karena ingin memelihara tapi tidak diizinkan,” jelas Jojo. Tapi karena ingin belajar mengenai reptil, akhirnya mereka bergabung dengan Reptil X.

Jojo mengungkapkan anggota komunitas ini cukup beragam, mulai dari anak yang masih duduk di bangku sekolah menengah atas hingga para pekerja kantoran. Selain itu, jangan salah mengira hanya kaum adam yang suka reptil. Ternyata banyak pula perempuan yang menjadi anggota Reptil X.

Sebagian besar anggota Reptil X merupakan penggemar ular. Jojo memperkirakan 40% anggota Reptil X memelihara ular. Sisanya memelihara reptil seperti kura-kura, biawak, kadal, dan iguana.

Reptil X mengklasifikasi anggotanya menjadi tiga: anggota biasa, anggota donasi, dan anggota kontributor. Anggota donasi secara rutin mentransfer sejumlah dana untuk biaya operasional Reptil X. Sementara, anggota kontributor banyak membantu di kegiatan.

Kalau Anda tidak tertarik menjadi anggota kontributor atau donasi, Anda dipersilakan menjadi anggota biasa. Anda tidak diharuskan menjadi pemberi donasi ataupun kontributor. Yang jelas, Anda harus tidak takut terhadap reptil kalau mau bergabung. Tertarik?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Test Test
Terbaru