Makin gampang menyapu lantai & membuang debu

Senin, 25 April 2011 | 11:53 WIB Sumber: Harian KONTAN, 25 April 2011
Makin gampang menyapu lantai & membuang debu

ILUSTRASI. Pudjiadi Prestige (PUDP) akan membagikan dividen total Rp 329,56 juta.


Lantai ruangan kering berdebu sudah pasti membuat pemandangan tidak sedap. Jika ingin terlihat nyaman dan rapi, mau tak mau, ruangan itu harus dibersihkan dengan sapu atau alat pembersih lain. Tindakan ini jamak dilakukan orang.

Namun, bagi sebagian orang, membersihkan ruang dengan sapu bisa menimbulkan masalah kesehatan lantaran debu-debu yang beterbangan bisa mengganggu pernafasan. Nah, proses menyapu bakal lebih nyaman dengan menggunakan sapu sedot elektronik. Meski nama dan fungsi mirip sapu konvensional, bentuk alat ini jauh berbeda dari sapu biasa.

Sapu sedot tidak terdiri atas sebatang kayu atau plastik yang di bagian bawah terdapat bulu-bulu untuk membersihkan. Sapu sedot lebih mirip seperti vacuum cleaner berdiri. Sebab, cara kerja alat ini tidak menyingkirkan kotoran debu dari satu tempat ke tempat lain, melainkan menyedotnya.

Alat ini mampu menyedot debu lantaran dilengkapi power nozzle bermotor di bagian bawah. Fungsinya menghisap debu pada semua jenis lantai maupun karpet.

Agar bisa bergerak sesuai keinginan pengguna, nozzle dibuat fleksibel sehingga mudah digerakkan. "Alat ini menyelesaikan masalah tanpa membuat masalah," kata Arlisa Ardhiani, Product Marketing Manager Floor Care Category PT Electrolux Indonesia.

Electrolux memang baru meluncurkan sapu sedot Dynamica. Sumbernya adalah tenaga listrik. Dengan cara ini, pengguna tidak perlu mengeluarkan tenaga ekstrakeras saat mengoperasikan sapu ini. "Cukup menggerakkan ke arah yang hendak disapu, debu disedot ke dalam kantong khusus yang ada di bagian gagang," kata Arlisa.

Target penghuni apartemen

Proses ini jauh lebih dapat menghindari debu beterbangan lantaran sistem penyedotan langsung memisahkan partikel-partikel debu dari udara agar tidak terjadi penyumbatan pada filter. Dengan begitu, aktivitas penyedotan tidak terganggu.

Jika ingin membersihkan tabung, caranya cukup mudah. Tinggal pencet salah satu tombol di gagang, tabung khusus bisa dicopot lantas dibersihkan dengan air. Sisa debu-debu hasil penyedotan bisa dibuang ke tempat sampah. "Kebutuhan alat ini sangat besar dan potensial," kata Arlisa.

PT Sharp Indonesia juga memiliki sapu sedot Sharp EC-ST10-S Astron Series yang keluar akhir tahun 2010 lalu. Permintaan pasarnya terus meningkat.

Terbukti, sejak akhir tahun 2010, penjualan produk Sharp meningkat 50% setiap bulan. Saat ini, Sharp telah memasarkan 300 unit per bulan dan menyumbang 10% dari penjualan vacuum cleaner. "Pasar masih tumbuh," kata Meiliyanti, Product Manager Vacuum Cleaner Sharp Indonesia.

Menurut Meiliyanti, selama ini, pasar sapu sedot belum tergarap dengan baik. Padahal, permintaannya cukup banyak. Dengan cara operasi alat yang mudah, mereka yang ingin rumahnya bersih sekaligus tetap menjaga sehat akan membutuhkan alat ini.

Pasar alat ini lebih banyak masyarakat menengah ke atas. Biasanya, kelompok masyarakat ini lebih banyak menetap di apartemen maupun rumah-rumah berdesain minimalis dengan ruangan tidak terlalu besar.

Bagi kelompok masyarakat seperti ini, memanfaatkan sapu sedot bisa menghemat waktu sekaligus mengurangi ketergantungan pada pelayan yang biasanya khusus disewa untuk membersihkan ruangan. "Keberadaan alat ini membantu mereka untuk mengatasi persoalan efektivitas waktu," tandas Meiliyanti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Test Test

Terbaru