OLAHRAGA - NEW YORK. Petenis cantik pemenang lima kali grand slam, Maria Sharapova mengumumkan pengunduran dirinya dari dunia tenis. Petenis Rusia yang tinggal di Amerika Serikat (AS) itu pensiun pada usia 32 tahun.
Sharapova mengumumkan mundur dari dunia tenis dalam kolom yang ditulisnya untuk Vogue dan Vanity Fair.
Baca Juga: Ini daftar event olahraga internasional yang tertunda gara-gara wabah corona
Terakhir kali Sharapova memenangkan grand slam pada 2014 ketika ia menjadi juara turnamen Prancis Terbuka untuk kedua kalinya.
Penampilan terakhir Sharapova di ajang grand slam Australia Terbuka 2020. Sayangnya, ia tersingkir di babak pertama oleh Donna Vekić.
Dalam artikel yang juga dikutip CNN, Sharapova mengucapkan selamat tinggal kepada dunia tenis. "Tenis memberi saya kehidupan," tulis Sharapova.
Ia menuliskan, akan merindukan tenis setiap hari. Sharapova akan melewatkan latihan dan rutinitas sehari-hari.
"Bangun di waktu fajar, mengikat sepatu kiriku di sebelah kananku, dan menutup gerbang pengadilan sebelum aku memukul bola pertamaku hari ini. Aku akan merindukan tim saya, pelatih saya. Saya akan merindukan saat-saat duduk bersama ayah saya di bangku latihan," tulis Sharapova.
Sharapova pindah ke Florida, AS saat ia baru berusia tujuh tahun pada 1994 untuk menerima pelatihan profesional tenis.
Dia meledak di panggung tenis dunia saat berusia 17 tahun ketika dia mengalahkan unggulan pertama Serena Williams di final Wimbledon tahun 2004 silam dan meraih grand slam pertamanya.
Sharapova naik ke puncak peringkat dunia untuk pertama kalinya pada tahun 2005. Selain gelar Wimbledon, Sharapova juga memenangkan dua gelar Prancis Terbuka, satu Australia Terbuka, dan satu gelar AS Terbuka.
Petenis jelita itu juga kalah dari rivalnya Williams di partai final tiga grand slam.
Baca Juga: Meski wabah virus corona mengganas, Olimpiade Tokyo jalan terus
Halaman selanjutnya, tersandung zat terlarang >>>
Pada tahun 2016, Sharapova tersandung masalah. Ia dinyatakan positif menggunakan zat terlarang yang dilarang di Australia Terbuka.
Sharapova awalnya dilarang bermain selama dua tahun, sebelum larangan itu dikurangi menjadi 15 bulan setelah naik banding.
Kembali beraksi pada bulan April tahun berikutnya, Sharapova sejak itu tidak dapat mencapai puncak seperti awal kariernya.
Baca Juga: Serena William dan rapper Jay Z kini menjadi salah satu pemilik Kopi Kenangan
Menurut situs WTA, Sharapova juga telah mengumpulkan hadiah lebih dari US$ 38 juta dalam karirnya.
"Melihat ke belakang sekarang, saya menyadari bahwa tenis telah menjadi gunung saya. Jalan saya telah dipenuhi dengan lembah dan jalan memutar, tetapi pemandangan dari puncaknya luar biasa," ujarnya.
"Namun, setelah 28 tahun dan lima gelar Grand Slam, saya siap untuk mendaki gunung lain — untuk bersaing di jenis medan yang berbeda," imbuh Sharapova.
Saat di puncak karier, Sharapova menerima bayaran tinggi dari merek-merek ternama seperti Nike.
Setelah kembali ke puncak karier pada 2012, Sharapova melakukan debut di Olimpiade London. Namun, ia kalah di final dan hanya dengan medali perak.
Cedera yang akhirnya mengganggu penampilan Sharapova di lapangan tenis. Dia menderita sejumlah cedera bahu dan menyadari akhir kariernya mungkin sudah dekat.
"Cedera pada bahu bukan hal baru bagi saya. Tapi lama-kelamaan tendon saya pecah seperti tali," tulis Sharapova.
Ia sudah menjalani beberapa kali operasi dan menghabiskan waktu berbulan-bulan terapi fisik. Tapi, pada akhirnya cedera itu pula yang mengakhiri kariernya di dunia tenis yang telah melambungkan namanya.
Baca Juga: Filipina berpeluang gantikan Wuhan jadi tuan rumah Kejuaraan Asia 2020
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News