Reporter: Gloria Haraito | Editor: Test Test
Setiap jengkal pada tubuh wanita tak pernah habis melukiskan keindahan. Di antara lekukan-lekukan keindahan itu, payudara menjadi aset yang paling membanggakan bagi wanita. Akhirnya, entah mitos atau bukan, setiap insan mengakui payudara yang sintal padat adalah anugerah terindah yang dimiliki wanita.
Maka, tak berlebihan bila wanita mengejar kemolekan itu dengan memperbesar payudaranya lewat operasi. Sebetulnya, operasi pembesaran payudara atau breast augmentation bukanlah barang baru. Adalah Vincenz Czerny, dokter bedah Austria, yang pertama kali melakukan breast augmentation pada tahun 1895.
Kini, tren membesarkan dada tiba-tiba merebak setelah munculnya Malinda Dee, tersangka kasus pembobolan rekening nasabah Citibank. Wanita cantik ini mendadak ngetop, bukan semata karena kejahatannya, tapi karena aset yang membusung di dadanya.
Laurentius Ariawan Widyanto, dokter bedah Plastik Clinique Suisse, bercerita, kebanyakan wanita yang melakukan breast augmentation karena minder berpayudara kecil.
Dari anak muda hingga ibu-ibu
Penggemar operasi ini pun beragam, mulai dari anak muda hingga ibu-ibu. Ariawan mengatakan, sebanyak 90% pasien breast augmentation di Clinique Suisse adalah ibu-ibu yang sudah melahirkan. "Setelah melahirkan, biasanya dada kempis. Nah, mereka ingin mengembalikan dadanya dengan operasi," tutur Ariawan.
Penggemar payudara padat ini pun tak mengenal profesi dan pendidikan. Buktinya, pasien breast augmentation di Clinique Suisse berprofesi macam-macam. Ada mahasiswi, ibu rumahtangga, pekerja kantoran, hingga eksekutif.
Saking ngetrennya, dalam sebulan pasien Clinique Suisse bisa melayani 7–20 orang pasien breast augmentation. Padahal, biaya operasi ini tidak murah, lo. Clinique menawarkan layanan ini dengan tarif Rp 35 juta-Rp 50 juta.
Dalam operasi ini, dokter akan menyuntikkan implant gel yang bakal membuat cup payudara pasien yang tadinya berukuran A menjadi C. "Payudara yang indah itu bukan yang besar, tapi yang proporsional," lanjut Ariawan.
Lisa Sugiarto, staf pemasaran AiBee Hospital, bercerita lain. Ia melihat, selama ini pasien wanita yang melakukan operasi pembesaran payudara kebanyakan bertujuan menyenangkan pasangannya. Kebetulan, para suami pun mendukung. Walhasil, dalam sebulan AiBee bisa melayani 20 pasien operasi pembesaran payudara.
AiBee menawarkan layanan ini dengan tarif Rp 48 juta. Menurut Lisa, harga ini tidak seberapa bila dibandingkan dengan jaminan keamanan operasi yang dilakukan. "Kami menggunakan gel kohesif dari Brasil yang dijamin keamanannya," kata Lisa berpromosi.
Dan yang tak kalah penting, Lisa mengatakan, operasi payudara ini tak bakal mengurangi sensitivitas daerah tersebut ketika bercinta. Nah, bagi Anda yang berminat, tunggu apa lagi?
Namun, sebelum itu, mari merayakan keindahan tubuh Anda yang tak ada duanya di jagat raya.
Ada banyak cara alamiah memperbesar payudara
Sebetulnya, ada banyak cara alamiah yang bisa dilakukan untuk memperbesar glandula mamae, alias payudara. Yang pertama, dengan pemijatan dua kali seminggu, memakai gerakan searah jarum jam. Untuk hasil maksimal, bisa juga memijat sambil melulur dengan menggunakan tumbukan kacang panjang. Setelah memijat, diamkan lulur kacang panjang selama tiga jam, lalu dibilas.
Menggunakan sabun atau losion lavender saat mandi juga diyakini membangkitkan hormon estrogen. Menggunakan bra yang pas juga dapat berpengaruh positif pada pertumbuhan payudara.
Agar hasil lebih maksimal, bisa juga dengan mengonsumsi protein, misalnya kacang kedelai. Konon, kedelai berkhasiat karena mengandung phytoestrogen yang bisa merangsang hormon estrogen. Di samping itu, ngemil cokelat juga bisa membesarkan buah dada karena mengandung fenugreek yang juga perangsang hormon itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News