Sistem saraf sadar dan tidak tidak sadar
Ada dua jenis sistem saraf berdasarkan cara kerjanya yaitu sistem saraf sadar dan sistem saraf tidak sadar (sistem saraf otonom).
1. Sistem saraf sadar
Melansir Sumber Belajar Kemendikbud, sistem saraf sadar merupakan sistem saraf yang mengatur koordinasi gerak secara sadar melalui saraf pusat atau otak.
Gerakan saraf sadar dihasilkan oleh stimulasi seperti sentuhan, suhu, getaran, hingga rasa sakit.
Ada dua jenis sistem saraf sadar berdasarkan asalnya yaitu sistem saraf kepala atau kranial dan sistem saraf tulang belakang atau spinal.
Baca Juga: UGM nomor 1, ini daftar 20 kampus terbaik di Yogyakarta versi Webometrics
2. Sistem saraf tidak sadar
Sistem saraf tidak sadar, bersumber dari Kenhub, bekerja secara otomatis tanpa ada perintah secara sadar dari otak.
Sistem ini berfungsi mengatur gerak jantung, tekanan darah, pernapasan, hingga gerak otot pada organ dalam manusia.
Sistem saraf tidak sadar dibedakan menjadi dua: Sistem saraf simpatik dan parasimpatik.
Kedua jenis tersebut memiliki tugas dan fungsi yang bertolak belakang. Meskipun berbeda, saraf simpatik dan parasimpatik tetap memiliki peran yang sangat penting.
Saraf simpatik berfungsi untuk:
- Mempercepat denyut jantung
- Memperlambat proses pencernaan
- Memperkecil diameter pembuluh arteri
- Memperbesar pupil
- Memperkecil bronkus
- Mengembangkan kantung kemih
Saraf parasimpatik berfungsi untuk:
- Memperlambat denyut jantung
- Mempercepat proses pencernaan
- Memperbesar diameter pembuluh arteri
- Memperkecil pupil
- Memperbesar bronkus
- Mengerutkan kantung kemih.
Selanjutnya: 10 Pekerjaan ini paling dibutuhkan di tahun 2021, kesempatan bekerja terbuka lebar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News