COVID-19 - Ada banyak jenis vaksin Covid-19 yang sudah dipakai di Indonesia. Yang terbaru adalah vaksin Sputnik V, Janssen, dan Convidecia.
Ketiga vaksin ini sudah mendapatkan Izin Penggunaan Darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Mengutip dari Instagram Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kemendikbud Ristek, sebelum Sputnik-V, Janssen, dan Convidecia, Indonesia sudah terlebih dahulu menggunakan enam jenis vaksin yang berbeda.
Vaksin yang sudah lebih dahulu digunakan adalah vaksin CoronaVac (Sinovac), Vakin Covid-19 Bio Farma (dari bahan baku produksi Sinovac), AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, dan Comirnaty (Pfizer dan BioNTech).
Untuk mengenal lebih lanjut tentang vaksin Covid-19 yang terbaru serta efek sampingnya, berikut ini rangkuman dari Instagram Ditjen Dikti Kemendikbud Ristek.
Baca Juga: Transfer lewat KlikBCA? Ini daftar biaya dan limit transfer via KlikBCA
Vaksin Covid-19 Sputnik V
Vaksin jenis ini dikembangkan oleh The Gamaleya National Center of Epidemiology and Mucrobiology di Rusia.
Pembuatan vaksin ini menggunakan Non-Replicating Viral Vector (Ad26-S dan Ad5-S). Efikasi vaksin Sputnik V sebesar 91,6%.
Vaksin ini didaftarkan oleh PT Pratapa Nirmala sebagai pemegang EUA dan bertanggungjawab dalam menjamin keamanan juga mutu vaksin Sputnik V di Indonesia.
Dosis yang diberikan sebanyak 0,5 ml untuk dua kali penyuntikan dengan rentang waktu selama tiga minggu yang ditujukan untuk usia di atas 18 tahun
Vaksin Covid-19 Janssen
Vaksin Janssen diproduksi di Grand River (AS), Aspen (Afrika Selatan), dan Catelent Indiana (AS). Janssen Pharmaceutical Companies merupakan perusahaan yang mengembangkan vaksin ini.
PT Integrated Health Indonesia atau IHI merupakan instansi pemegang EUA dari vaksin ini.
Sama seperti Sputnik V, vaksin Janssen juga menggunakan Non-Replication Viral Vector (Ad26) dengan efikasi pencegahan semua gejala Covid-19 sebesar 67,22%.
Untuk gejala sedang hingga berat usia 18 tahun ke atas, efikasi vaksin ini sebesar 66,1%. Dosis vaksin Jenssen adalah 0,5 ml untuk satu kali penyuntikan dan ditujukan untuk masyarakat usia 18 ke atas.
Baca Juga: Cara download video YouTube gratis tanpa aplikasi dengan banyak pilihan resolusi
Vaksin Covid-19 Convidecia
Vaksin ini dikembangkan oleh CanSino Biological Inc. dan Beijing Institute of Biotechnology menggunakan Non-Replicating Viral Vector Adenovirus (Ad5).
Selain mengembangkan, CanSino Biological juga memproduksi vaksin Convidecia. Di Indonesia, vaksin ini didaftarkan oleh PT Bio Farma yang juga pemegang izin EUA.
Vaksin ini disuntikkan sebanyak satu kali dengan dosis 0,5 mL. Vaksin Convidecia diberikan untuk masyarakat usia di atas 18 tahun.
Efikasi perlindungan vaksin ini terhadap semua gejala Covid-19 sebesar 65,3 persen. Sedangkan untuk kasus Covid berat, tingkat perlindungannya sebesar 90,1%.
Efek samping atau KIPI vaksin Covid-19
Efek samping atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) vaksin Sputnik V, Janssen, dan Convidecia berada pada tingkat ringan hingga sedang.
Gejala KIPI lokal yang biasa dirasakan di daerah penyuntikan di antaranya adalah nyeri, kemerahan, dan pembengkakan. Sedangkan gejala KIPI sistematik yang biasa muncul adalah:
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Mual
- Muntah
- Mengantuk
- Demam
- Rasa lelah
- Diare
Semua vaksin Covid yang tersedia saat ini semuanya mampu melindungi tubuh dari serangan Covid-19, karenanya masyarakat diimbau untuk tidak pilih-pilih vaksin.
Selanjutnya: Cara belajar yang efektif ini bisa bantu memahami materi belajar, patut dicoba siswa
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News