TOKOH - Benyamin Sueb, dikenal sebagai aktor, penyanyi, pelawak hingga sutradara ini begitu melegenda. Tepat hari ini, Selasa (22/09/2020), Google Doodle menampilkan sosok legendaris ini untuk merayangan ulang tahun yang ke-81.
Meski sudah tiada, Benyamin Sueb masih dikenal oleh masyarakat Indonesia. Siapa yang tidak mengenalnya? Aktor yang erat kaitannya dengan budaya Betawinya ini begitu populer di tahun 1970 sampai 1990-an.
Dari situlah Benyamin atau yang lebih dikenal dengan Bang Ben memperjuangkan budaya Betawi dan mempopulerkannya.
Tepat dua tahun lali di hari yang sama, Jakarta meresmikan Taman Benyamin Sueb. Taman tersebut merupakan pusat budaya yang didedikasikan untuk menjunjung tingi warisan budaya Betawi yang sangat dicurahkan oleh Bang Ben selama hidupnya.
Di dalam taman tersebut terdapat berbagai barang peninggalan budayawan asal Betawi tersebut.
Oleh karena itu tepat di hari ini juga, Google menampilkan Doodle dengan karakter Benyamin Sueb.
Google Doodel tersebut merupakan karya ilustrator asal Indonesia bernama Isa Indra Permana. Dalam sebuah sesi tanya jawab dengan Google, Indra diketahui sudah mengenal Bang Ben sejak kecil.
Menurutnya Benyamin Sueb merupakan seorang aktor yang dikenang karena skill multi talenta dan kepribadiannya yang jenaka.
Indra juga tidak menduga dan merupakan pengalaman sekali seumur hidup membuat Doodle yang muncul di halaman awal mesin pencarian Google.
Indra menambahkan inspirasi untuk membuat Doodle ini berdasarkan beberapa hal yang dekat dengan Benyamin Sueb. Seperti Si Doel Anak Sekolahan, lagu hits Kompor Meleduk dan pakaian khas Betawi yang sering digunakan Bang Ben.
Indra berharap lewat karya Google Doodle-nya ini orang-orang tetap mengingat Benyamin Sueb dengan karya dan sosoknya yang inspiratif.
Sedikit mengenal Benyamin Sueb
H. Benyamin Sueb lahir di Batavia, 5 Maret 1939. Beliau lahir sebelum Indonesia meredeka, tidak heran wilayahnya juga masih Hindia Belanda.
Beliau merupakan anak bungsu dari 8 bersaudara anak dari pasangan Suaeb-Aisyah. Tingkah kocaknya Ben ternyata sudah terlihat sejak umur 3 tahun.
Ben kala itu sudah diijinkan ngamen keliling kampung dan hasilnya untuk biaya sekolah kakak-kakaknya.
Semakin terlihat kocak ketika Ben menyanyikan lagu Sunda berjudul Ujang-Ujang Nur sambil bergoyang badan. Orang yang melihat aksinya tertawa terbahak-bahak lalu memberinya 5 sen dan sepotong kue sebagai imbalan.
Benyamin Sueb mengenyam pendidikan dari SD hingga kuliah meski tidak tamat. Saat itu beliaui sekolah di SD Bendungan Jago sejak umur 7 tahun, kemudian pindah saat kelas 5-6 ke SD Santo Yusuf Bandung.
Saat SMP kembali ke Jakarta masuk Taman Madya Cikini. Uniknya ternyata beliaui satu sekolah dengan pelawak Ateng. Diketahui Bang Ben ternyata sempat mengamcam guru SMPnya ketika akan kenaikan kelas.
"Kalau gue kagak naik kelas lantaran aljabar, awas! Begitu ancam Bang Ben ke guru SMPnya.
Lulus SMP beliau melanjutkan ke SMA Taman Siswa Kemayoran. Kehidupan kuliahnya hanya berlangsung satu tahun di Akademi Bank Jakarta. Namun beliau tidak menamatkannya.
Karier Benyamin Sueb
Sebelum terkenal sebagai aktor dengan gaya khas Betawinya, Benyamin Sueb ternyata sempat menjadi kondektur. Beliau menjadi kondektur di perusahan bis PPD pada tahun 1959.
Menariknya lagi, beliau juga sempat terjun ke bidang militer. Pada tahun 1959-1960 beliau bekerja di Bagian Amunisi Peralatan AD. Berpindah-pindah ke Bagian Musik Kodam V Jaya pada tahun 1957-1969.
Dan terakhir menjadi kepala Bagian Perusahaan Daerah Kriya Jaya pada tahun 1960-1969.
Setelah itu beliau mengawali karirnya di industri musik bergabung dengan grup bernama Naga Mustika.
Bergabungnya dengan kelompok ini juga membuat Bang Ben bisa duet dengan Ida Royani. Duet ini pada zamannya menjadi duet penyanyi paling populer loh.
Bahkan lagu-lagunya begitu tenar dan meraih sukses besar hingga menyaingi Lilis Suryani, salah satu penyanyi terkenal saat itu.
Selain itu Bang Ben juga merilis lagu-lagu yang hits seperti Si Jampang (1969) hingga lagu Ondel-Ondel (1971).
Tak ketinggalan Kompor Mleduk juga digemari masyarakat seluruh Indonesia. Artinya bukan hanya warga Betawi saja yang bisa menikmati karyanya ini. Dan masih banyak karya-karya populer di dunia musik lainnya ciptaan Bang Ben.
Di dunia film, Bang Ben telah membintangi beberapa judul film. Seperti Banteng Betawi (1871), Biang Kerok (1971), Si Doel Anak Betawi serta Intan Berduri (1972).
Sederet penghargaan juga berhasil didaptkan lewat Piala Citra 1973 dalam film Intan Berduri. Dan Piala Citra 1975 dalam film Si Doel Anak Modern.
Di tahun 1990 Bang Ben juga mendirikan Radio dengan nama Bens Radio. Radio tersebut berfokus pada siaran-siaran yang dikemas dalam budaya dan etnik Betawi.
Akhir Hayat
Bang Ben meninggal dunia pada tanggal 5 September 1995. Diketahui beliaui koma beberapa hari setelah bermain sepak bola.
Hasil akhir menyebutkan bahwa beluai meninggal dunia akibat serangan jantung. Almarhum Bang Ben dimakamkan di TPU Karet Bivak Jakarta.
Bersebelahan dengan makam Bing Slamet sesuai dengan wasiat yang ia tuliskan. Bang Ben memang menganggap Bing Slamet merupakan sosok yang sangat mempengaruhi hidupnya.
Selanjutnya: Canggih! Sebentar lagi bisa pakai WhatsApp di 4 HP sekaligus dengan satu nomor saja
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News