Menggulung kertas mendapat berkah

Sabtu, 26 Maret 2016 | 15:04 WIB   Reporter: Adinda Ade Mustami
Menggulung kertas mendapat berkah


Jakarta. Dari hobi, menjadi rupiah. Hal itulah yang dilakoni oleh Ananda Pratiwi dengan hobi paper quilling-nya. Perempuan asal Solo, Jawa Tengah ini mengaku mengenal paper quilling sejak 2014 saat masih menjadi mahasiswa.

Sejak saat itu dia rajin mengikuti kompetisi seni di kampusnya hingga berhasil menang dan mendapat pembiayaan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Lalu apakah itu paper quilling? Paper quilling adalah salah satu seni menggulung kertas yang dikenal di benua Eropa sejak abad ke-17.

Seni ini menggunakan bahan-bahan yang mudah didapat sehingga bisa dilakukan oleh siapa saja. Dengan bahan-bahan yang relatif murah, imajinasi dan ketelitian dalam menggulung, merangkai, hingga merekatkan kertas sesuai bentuk yang diinginkan sangat diperlukan.

Menurut Tiwi, untuk membuat kreasi yang cantik, dibutuhkan kertas quilling atau kertas panjang lebar 3-6 mili meter (mm) dan dengan berbagai jenis warna. Kertas quilling sendiri bisa didapatkan dalam bentuk jadi atau dari kertas polos ukuran A4 atau HVS dengan berat 80 gram.

"Majalah, koran, kertas lipat, kertas struk harga, pernah saya coba semua," katanya kepada KONTAN, pekan lalu.

Tiwi banyak berkreasi dengan kertas bekas, karena bahan-bahan paper quilling di Solo sulit didapatkan dan harganya mahal. Tak putus asa, Tiwi memutuskan untuk membuat sendiri kertas quilling dari kertas yang dipotong memanjang.

Kado hingga hiasan dinding Kertas sisa tak terpakai bisa dimanfaatkan. Kertas ukuran A4 atau HVS bisa dipotong dengan lebar 3-6 mm menggunakan cutter.

Setelah itu gulung kertas menggunakan jarum quilling. Jarum ini memiliki celah di ujung untuk menjepit kertas pada saat memulai membuat gulungan kertas.

Namun tanpa alat tidak mutlak digunakan, sebab bisa saja untuk menggulung kertas menggunakan lidi atau jari. Selain kertas, quilling mate atau papan lingkaran dengan diameter bervariasi juga dibutuhkan. Alat ini untuk mencetak hasil gulungan kertas dalam jumlah yang banyak agar ukurannya seragam.

Juga diperlukan lem kertas untuk merekatkan ujung-ujung gulungan pada media hias. Berkat ketekunan dan imajinasi, kini, Tiwi telah melayani pesanan paper quilling ke berbagai daerah dan luar negeri.

Pesanan paper quilling biasanya untuk kado pernikahan, mahar pernikahan, dan hiasan dinding. Tiwi memasarkan produknya melalui instagram. Harganya cukup murah mulai Rp 185.000- Rp 200.000 per satuan. Dari seni ini, Tiwi membuat kreasi bunga, hewan, kotak perhiasan dan lain sebagainya.

Steffi Prihatika juga menggeluti kerajinan ini. Steffi awalnya tertarik karena melihat paper quilling karya orang lain. Ibu satu anak ini, mengaku lebih senang membuat paper quilling berupa huruf-huruf yang kemudian membentuk sebuah nama.

Steffi juga menerima pesanan khusus pajangan nama. Dia menjajakan melalui akun instagramnya dengan harga mulai Rp 85.000-Rp 165.000. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto

Terbaru