Kalaupun ada jual beli, transaksi dilakukan secara intern antar warga desa. Itu sebabnya, harga tanah di Desa Ngadas tidak terlalu melambung dan sesuai dengan kemampuan warga masyarakat.
Baca Juga: Pesona mengejar sunrise di Pananjakan I Gunung Bromo
Ada sejumlah harapan yang diungkapkan Mujianto untuk pemerintah untuk desanya. Salah satunya, perbaikan akses jalan desa. Menurutnya, sejak ditetapkan sebagai desa wisata, penduduk desa dan pelancong tentu membutuhkan akses jalan ke desa-desa wisata maupun Bromo. "Dengan adanya akses tadi, harapan saya, banyak pengunjung yang ingin ke Gunung Bromo melewati Desa Ngadas sehingga bisa menambah perekonomian masyarakat," paparnya.
Harapan lain yang diungkapkan Mujianto adalah terkait adat istiadat. Dia mengatakan, Desa Ngadas memerlukan payung hukum terkait perlindungan kegiatan adat istiadat yang dilakukan masyarakat Desa Ngadas selama ini, khususnya warga Tengger.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News