JAKARTA. Pengguna iPhone harap siapkan kocek tebal jika membeli iPhone di luar negeri. Bukan lantaran harga di luar negeri lebih mahal, namun karena apabila rusak, biaya servis akan lebih mahal.
Hal ini diungkapkan CEO Retail Erajaya Group Jeremy Sin saat peluncuran iPhone 6 dan iPhone 6 Plus, Jumat (6/2). Menurut Jeremy, IMEI yang tercantum di perangkat iPhone yang ada di Indonesia berbeda dengan negara lain.
"Meski IMEI berbeda kami masih bisa menerima servis iPhone yang dari luar negeri. Namun, akan kami kenakan charge yang lebih besar," katanya.
Maka itu, dia menyarankan agar pengguna iPhone bersabar menanti kehadiran iPhone di Indonesia dan membeli di dalam negeri. Selain karena lebih mudah untuk servis juga turut membantu negara memperbesar pendapatan dari pajak di dalam negeri melalui Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
Menurutnya, masuknya iPhone di Indonesia memang lebih lama ketimbang negara tetangga. Pasalnya, ada prosedur ketat yang dijalankan Apple juga prosedur izin dari pemerintah.
"Bukan karena Indonesia tak penting bagi Apple tapi karena Apple tidak akan mengirimkan prototype produk ke Indonesia sebelum di-launching di negaranya," ujarnya.
Setelah di-launching itulah, produk baru besutan Apple baru masuk ke Indonesia namun masih harus melalui perizinan. Proses perizinan yang cukup panjang juga membuat waktu sampai Apple untuk resmi dirilis pun semakin lama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News