Muda dan trendi dengan topi

Selasa, 02 Agustus 2011 | 08:22 WIB Sumber: Harian KONTAN, 30 Juli 2011
Muda dan trendi dengan topi

ILUSTRASI. Microsoft rombak tampilan Start Menu Windows 10 lebih fresh lewat update Oktober 2020


Topi, saya bundar. Bundar topi saya. Kalau tidak bundar, bukan topi saya.

Itulah sebait lagu anak-anak yang terus populer sejak dulu sampai sekarang. Ya, sejak dulu kala, topi menjadi aksesori penampilan dan kerap berhasil menyulap penampilan biasa menjadi trendi. Tak aneh, beberapa artis tak pernah absen mengenakan topi. Tren ini pun akhirnya menular ke kalangan masyarakat umum.

Salah satu artis yang identik dengan topi ialah Teuku Adifitrian, alias Tompi. Pelantun lagu jazz ini mengaku gemar manggung dengan topi fedora sejak tahun 2004.

Tompi memilih topi yang namanya diambil dari tokoh drama tahun 1889 ini karena memiliki model yang simpel. "Koleksi topi saya sekitar 20-30 topi. Kebanyakan fedora, tapi ada juga topi baret dua sampai empat unit dan beberapa topi pet," kisah Tompi. Dari seluruh koleksinya itu, dia mengaku paling suka dengan topi fedora hitam.

Tompi mengaku hobi mengoleksi topi ini karena tak banyak menguras dompetnya. "Kebanyakan malah hadiah dari teman yang traveling ke luar negeri," tuturnya.

Lain pula dengan Ruth Nababan, Major Territory Communication Sector PT Microsoft Indonesia yang mengenakan topi untuk mempermanis penampilannya di saat liburan. Menurut Ruth, topi menjadi aksesori andalan saat berlibur ke daerah berhawa panas atau negara empat musim.

Saat mengunjungi daerah panas, alumnus Institut Teknologi Bandung ini kerap menggunakan floppy hat yang lebar dan cantik. Sementara ketika bepergian di musim dingin, Ruth siap mengenakan koleksi topi musim dingin yang tak hanya melindungi kepala, tetapi juga telinga. "Saya punya koleksi topi winter, ada yang wol, kulit dan bulu untuk dipadupadankan dengan coat dan syal," tutur Ruth.

Bisa sampai Rp 750.000

Harga topi yang bisa mempermanis penampilan tersebut tentu lumayan mahal. Maka, Ruth mengaku tak pernah punya bujet khusus untuk mengoleksi topi. Artinya, ketika ia menemukan topi yang pas di hati, berapa pun harganya akan ia beli. Padahal harga satu topi jenis fedora berbahan kulit bisa mencapai Rp 750.000.

Ruth bercita-cita melengkapi koleksinya dengan topi ala bangsawan Eropa ketika menghadiri pesta kebun. Keinginan Ruth beralasan. Menurut Hasan, pemilik toko topi Babe Hat House ini, topi ala bangsawan Eropa menjadi tren setelah dikenakan Pangeran William dalam pernikahannya dengan Kate Middleton, April lalu.

Babe, panggilan akrab Hasan, juga seorang penggila topi. Dia mengoleksi sekitar 300 topi. Rentang harganya antara Rp 100.000 hingga Rp 750.000 per buah. Hasan tertarik mengoleksi topi dari sejak kecil. Saking cintanya dengan topi, dia sampai membuka toko topi tahun 1999.

Selain tambah gaya, menurut Babe, topi pun bisa membuat penampilan lebih rapi. "Pakai topi juga bikin kelihatan lebih muda, seperti saya, meski usia 76, pakai topi pasti terlihat lebih muda," kata Babe sambil mengenakan topi baretnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Catur Ari
Terbaru