Nikki Peucang optimistis bisnis penginapan di Ujung Kulon

Minggu, 06 Oktober 2019 | 23:44 WIB   Reporter: Markus Sumartomdjon
Nikki Peucang optimistis bisnis penginapan di Ujung Kulon


WISATA - PEUCANG. Kalau Anda ingin menginap di Pulau Peucang, ada baiknya untuk memesan terlebih dahulu penginapan di pulau yang berlokasi di Taman Nasional Ujung Kulon. Apalagi saat akhir pekan tiba. Maklum, daya tampung penginapan di pulau seluas 450 hektare tersebut terbatas.

Selain ada penginapan Fauna yang dikelola oleh Koperasi Karyawan Taman Nasional Ujung Kulon, ada juga penginapan lainnya yang dikelola oleh pihak swasta, tepatnya oleh PT Ujung Kulon Indonesia yang biasa disebut Nikki Peucang. Perusahaan ini sebagai pengelola penginapan berlabel Vila Batik.

Baca Juga: Ini penampakan kamar yang kerap ditiduri Presiden Soeharto jika berlibur ke Peucang

Penginapan dengan tekstur bangunan terbuat dari bambu tersebut sudah berdiri sejak 2017 dan menjadi salah satu alternatif penginapan di Peucang. Yang menjadi pembeda antara pengipanan ini dengan penginapan Fauna yang dikelola oleh Koperasi Taman Nasional Ujung Kulon adalah dari sisi fasiltas dan harga.

Meski dibuat dari bambu, tapi di dalam penginapan ini bak hotel berbintang. Ada tempat tidur dan kelambu serta toilet laiknya vila di Bali. Harganya juga beda. Bisa mencapai Rp 1 juta per malam.

Menurut Dede Supriyadi, Staf Vila Batik, hasil tingkat kunjungan di penginapan tersebut memang tidak sebaik sebelum kejadian bencana tsunami. Sebelum kejadian, tingkat okupansi selalu di atas 50% dari kapasitas yang ada. Tapi sekarang, dengan jumlah 10 unit penginapan, jumlah tamu yang datang hanya mencapai 10 kunjungan saja per bulan. "Kebanyakan yang datang adalah turis asing, seperti dari China," katanya kepada tim Jelajah Ekonomi Pariwisata 2019, Kamis (3/10).

Meski begitu pihaknya optimistis potensi bisnis penginapan di Peucang masih menjanjikan. Makanya, perusahaan ini bakal terus menambah jumlah penginapan. Kalau tidak ada halangan ada 9 unit penginapan lagi yang siap dibangun. Maklum, manajemen Nikki Peucang punya target bisa meraup omzet sekitar Rp 120 juta per bulan dari usaha penginapan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon

Terbaru