Olahraga di rumah menjadi tren baru selama pandemi

Sabtu, 31 Juli 2021 | 10:45 WIB   Reporter: Noverius Laoli
Olahraga di rumah menjadi tren baru selama pandemi

ILUSTRASI. Olahraga di rumah menjadi tren baru selama pandemi


OLAHRAGA -  JAKARTA. Pandemi Covid-19 muncul pada akhir tahun 2019 dan mulai melanda Indonesia sejak Maret 2020. Sejak itu, pemerintah Indonesia mulai memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). 

Para pekerja sektor non-esensial harus bekerja dari rumah dan anak-anak bersekolah dari rumah, jam operasional pusat pembelanjaan esensial dibatasi, lapangan umum dan pusat kebugaran pun ditutup.

Namun, seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh, pilihan untuk berolahraga mulai banyak dilakukan dari rumah.

Selain lebih nyaman karena tidak ada gangguan dari pihak lain, berolahraga dari rumah juga dapat dilakukan dengan lebih leluasa dengan waktu yang lebih fleksibel. Selain itu, faktor kebersihan dan keamanan juga menjadi lebih terjaga.

Baca Juga: Ini rincian sektor dan penerapan PPKM level 4 di DKI Jakarta

Gymfitnessindo, perusahaan yang bergerak di bidang penjualan alat gym khusus rumahan melihat peluang ini. Perusahaan yang didirikan Hans Krisna pada 2015 ini awalnya memfokuskan olahraga ini pada angkat berat.

Namun seiring waktu, Hans sadar bahwa tidak semua orang selalu memiliki waktu luang untuk pergi ke gym, termasuk dirinya sendiri yang saat itu juga memiliki usaha gym-nya sendiri.

Pada tahun 2017, Gymfitnessindo, mulai memperluas produk lininya ke arah mesin multifungsi yang cocok digunakan untuk berolahraga di rumah. Dengan fitur lengkap, mesin sederhana yang hanya membutuhkan ruangan minimal 2m x 3m ini dapat melatih seluruh otot tubuh. Seiring dengan berkembangnya tren olahraga, Gymfitnessindo, mulai terus kebanjiran order, baik untuk alat-alat di commercial gym maupun home gym

Sejak pandemi, penjualan Gymfitnessindo, meningkat hampir tiga kali lipat hingga pernah kehabisan stok. 

Baca Juga: Supermarket masih bisa buka, ini aturan PPKM Darurat Jawa Bali

"Selama pandemi, permintaan peralatan home gym meningkat drastis. Pada bulan September, Oktober, November 2020, semua stok habis, dan kami pun kewalahan dalam hal pengiriman dan pemasangan. Benar-benar gak nyangka kalau dampaknya akan seperti ini. Bayangkan, dalam 1 bulan, kami bisa memasang hampir 100 alat fitness untuk home gym,” tutur Hans Krisna,dalam keterangannya, Sabtu (31/7).

Untuk ke depannya, Hans melihat tren home gym akan terus meningkat, meskipun di saat pandemi sudah mereda ataupun berakhir nanti. 

"Dulu orang cenderung berpikir, kalau mau membentuk badan itu harus ke pusat kebugaran. Tapi ternyata itu bukan satu-satunya cara. Sekarang, sudah banyak referensi dan literasi online tentang olahraga yang baik dan benar, yang dapat dilakukan dengan peralatan home gym. Orang makin sadar bahwa home gym merupakan investasi yang worth it. Karena itu, saya tetap optimis bahwa tren home gym tidak akan menurun meskipun pandemi Covid-19 ini sudah mereda atau hilang” tuturnya.

Baca Juga: Efek Duduk Terlalu Lama Bagi Kesehatan, Bisa Menyebabkan Kematian Dini!

Pandemi memang membawa berbagai dampak pada keseharian kita sehingga dunia pun perlahan akan berubah. Positifnya, pandemi membuat makin banyak orang yang sadar akan pentingnya kesehatan, terlepas dari apakah Covid-19 akan dapat hilang sepenuhnya dari muka bumi ini sehingga ke depannya, olahraga akan menjadi kebutuhan primer. 

Karena dari itu, momen ini adalah saat yang tepat bagi kita semua untuk terus menjaga kesehatan dan berolahraga dari rumah, demi menjaga diri sendiri maupun keluarga dari virus ini. 

Selanjutnya: Ronald Yusuf Wijaya, Menemukan Tambatan Karier di Fintech Syariah

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Halaman   1 2 Tampilkan Semua
Editor: Noverius Laoli

Terbaru