Perubahan gaya hidup dapat mengimbangi penurunan kognitif

Senin, 28 September 2020 | 21:51 WIB Sumber: Medical News Today
Perubahan gaya hidup dapat mengimbangi penurunan kognitif

ILUSTRASI. Warga beraktivitas di bantaran Kanal Banjir Timur, Jakarta (25/12).


Sebuah studi tahun 2020 menunjukkan bahwa diet Mediterania dapat memperlambat gangguan kognitif, olahraga, dan keterlibatan kognitif.

Kelompok intervensi menyelesaikan pelatihan online yang sama dan berpartisipasi dalam kegiatan praktis, termasuk bertemu dengan ahli diet dan ahli fisiologi olahraga serta menyelesaikan latihan otak.

Pengurangan risiko

Pada akhir penelitian, tingkat kognisi kelompok intervensi secara signifikan lebih tinggi daripada kelompok kontrol. Para peneliti mengukur ini menggunakan beberapa alat, termasuk Alzheimer Disease Assessment Scale Cognitive Subscale.

Paparan faktor risiko gaya hidup untuk penyakit Alzheimer juga secara signifikan lebih rendah pada kelompok intervensi pada tindak lanjut 3 bulan.

Namun, pada tindak lanjut terakhir (6 bulan), hal ini tidak terjadi. Ini menunjukkan bahwa individu perlu mempertahankan pola makan dan perubahan aktivitas ini untuk melihat manfaat yang berkelanjutan.

Secara keseluruhan, studi tersebut menunjukkan bahwa orang yang sudah mengalami penurunan kognitif dapat mengurangi risiko terkena demensia di kemudian hari.

Baca Juga: Waspadai beberapa jenis penyakit degeneratif ini

Fakta bahwa mereka dapat mencapai hal ini dengan menerapkan perubahan gaya hidup yang relatif sederhana dan hemat biaya sangat menjanjikan.

“Dengan intervensi yang tepat, orang yang mengalami penurunan kognitif dapat mempertahankan neuroplastisitas yang cukup untuk otak mereka untuk 'bangkit kembali' dari penurunan.” ujar Mitchell McMaster, penulis studi utama dan Ph.D. mahasiswa di Australian National University.

Studi bukti konsep ini menambah bukti bahwa membuat perubahan gaya hidup tertentu dapat meningkatkan kognisi.

Namun, penelitian ini relatif singkat, dengan tindak lanjut maksimal hanya 6 bulan. Para peneliti mengatakan uji coba tindak lanjut dengan lebih banyak peserta dan dalam periode yang lebih lama akan menjadi penting untuk mengkonfirmasi temuan ini dan menunjukkan peningkatan kognisi berkelanjutan.

Penemuan bahwa orang tidak mempertahankan penurunan risiko penyakit Alzheimer pada akhir penelitian menunjukkan bahwa orang mungkin memerlukan sesi booster untuk memastikan manfaat yang berkelanjutan.

 

Selanjutnya: Wow! Ini manfaat minum kunyit madu untuk kesehatan tubuh Anda

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli

Terbaru