Reporter: Hans Henricus Benedictus | Editor: Catur Ari
Mungkin ini sedang musim pejabat menyamar. Setelah Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan menyamar sebagai penumpang biasa kereta api, kini Rusman Heriawan bertindak serupa.
Wakil Menteri Pertanian ini “bekerja” di sela-sela liburan bersama keluarganya ke daerah Wonosobo, Jawa Tengah, pada 23 Desember–25 Desember 2011 lalu. Namun, Rusman menanggalkan atribut kebesarannya sebagai orang nomor dua di Kementerian Pertanian.
Tanpa protokoler, pria kelahiran Bogor, 4 November 1951, ini menyamar menjadi masyarakat biasa agar bisa berbincang-bincang dengan petani kentang di Wonosobo dan tembakau di Temanggung.
Rusman berdialog sekaligus mendengar keluhan petani dalam suasana yang santai. Maklum, para petani tidak tahu bahwa lawan bicaranya adalah seorang wakil menteri pertanian. “Dengan pendekatan informal, suasana jadi lebih cair, kalau disiapin malah kaya main sinetron, ada skenarionya,” imbuh putra Betawi asli ini.
Baru, setelah puas mengumpulkan berbagai masukan dari para petani, Rusman mengungkap jati dirinya. Petani pun terkejut. “Wah, kalau tahu bapak wakil menteri pertanian, kami siapkan jamuan, yang ada sekarang kan cuma kentang mentah,” kata Rusman menirukan omongan seorang petani kentang yang baru tahu teman ngobrolnya wakil menteri.
Penyamaran yang sukses di Wonosobo dan Temanggung itu bakal Rusman ulang dalam liburan-liburannya di masa yang akan datang. Rencananya, Rusman yang masih mengepalai Badan Pusat Statistik (BPS) ini bakal berlibur ke daerah Pengalengan, Jawa Barat. “Saya ingin berdialog dengan petani kentang dan peternak sapi perah di sana,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News