WISATA - JAKARTA. Event Samosir Music International (SMI) 2018 akan kembali digelar untuk ke empat kali di pusat pariwisata Samosir tepatnya di Tuktuk Samosir pada 25 Agustus mendatang.
Henri Manik, Project Manager Samosir Music Intenational mengatakan penyelenggaraan kali ini diharapkan dapat mendatangkan sebanyak 10.000 pengunjung baik dari lokal maupun internasional.
“Dengan menghadirkan musisi luar negri dan beberapa musisi asal Indonesia kami optimistis bisa mendatangkan 10.000 pengunjung meskipun beberapa waktu lalu sempat terjadi musibah di Danau Toba yang pasti akan mempengaruhi jumlah pengunjung namun kami tetap optimistis,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (31/7).
Menurutnya, target tersebut tidak berbeda dengan pencapaian tahun lalu karena lokasi acara adalah di udara terbuka yang berbentuk amphiteater.
“Guna mencapai target tersebut kami juga tidak memungut biaya bagi pengunjung yang ingin menonton meskipun kami sadari selama ini pendanaan menjadi kendala, hanya saja tujuan kami memang mendatangkan pengunjung sebanyak-banyaknya guna membantu perputaran perekonomian daerah semakin terbuka,” ujarnya.
Adapun musisi-musisi yang akan dihadirkan dari Australia yakni Hermann Delago, Nadine Beiler, JayBano Band, dan Kento Friescher dan asal Indonesia Bernadeta Astari, Ken Lila Ashanty, Yosephine Madju, Viky Sianipar, Alsant Nababan, Louis Sitanggang, Tongam Sirait, Jajabi Band, Boraspati Group, dan Halak Hita Group.
“Musisi asal Indonesia yang kita hadirkan ini rata-rata yang tinggal di luar negeri seperti Belanda dan Swiss,” ujarnya.
Lanjut Henri, meskipun yang dihadirkan banyak musis dari luar negeri tapi menariknya mereka diwajibkan untuk membawakan lagu daerah Batak hingga menggunakan alat musik Batak. Maklum, inilah ciri khas dari pagelaran Samosir Music International tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News