Tobatak Festival Samosir sita perhatian wisatawan

Minggu, 13 Agustus 2017 | 20:38 WIB   Reporter: Jane Aprilyani
Tobatak Festival Samosir sita perhatian wisatawan


INDUSTRI PARIWISATA - Perhelatan Festival Musik Tobatak 2017 yang berlangsung, 12 Agustus 2017, di Tuk Siadong Pulau Samosir, di salah satu jantung Danau Toba berlangsung sukses.

Project Manager Tobatak Music Festival 2017 Henry Manik mengucapkan terima kasih kepada semua penonton dan seniman yang tampil dan menghibur para pengunjung Danau Toba tersebut.

"Kami sangat bangga mendapat dukungan dari semua seniman yang terlibat. Para pemain ini disatukan oleh semangat persahabatan dan tujuan bersama untuk lebih menyebar keindahan Musik Batak ke seluruh nusantara dan dunia, imbas positifnya menyebar ke mana-mana termasuk Pariwisata, wisatawan juga sangat happy dengan pertunjukan ini,” kata Henry.

Dalam acara yang digelar untuk ketiga kalinya itu, menampilkan Nadine Beller, Finalis di Eurovision Song Contest 2011, dan soprano Bernadeta Astari dari Belanda. Kedua artis internasional tersebut mempersembahkan lagu tradisional Batak, sementara Nadine Belier berkolaborasi dengan bintang nyanyian Batak yang populer, Tongam Sirait.

Festival musik juga disorot dengan penampilan seniman dan musisi Indonesia yang populer termasuk Tongam Sirait, Hermann Delago, The J.B.'s Band, Viky Sianipar, Jajabi Band, Supra Purba Tambak, Punxgoaran, dan the Samisara Band.

”Selain bertujuan untuk menjadi acara musik tahunan terbaik di dalam negeri serta menyebarkan musik merdu Batak yang unik, acara ini juga dimaksudkan untuk menarik lebih banyak wisatawan untuk menikmati kemegahan di sekitar Pulau Samosir dan di Danau Toba. Acara ini didukung sepenuhnya oleh Kabupaten Samosir serta komunitas etnis Batak yang tinggal di daerah tersebut. Sekali lagi terima kasih,”ujar Henry sumringah.

Henry juga sangat bangga, selain menyambut wisatawan akhirnya Samosir memiliki acara musik kelas dunia, di tingkat Java Jazz di Jakarta, the Lowland Fest di Belanda, dan Rainforest World Music Fest di Malaysia.

Pagelaran Musik Internasional tersebut lebih menonjolkan penampilan lagu-lagu Batak lama.Penampilan lagu-lagu Batak lama ini diwujudkan sebagai upaya pihaknya menampilkan hal-hal baru bagi pengunjung. Lagu Batak lama dimaksud berupa lagu-lagu Batak yang sudah jarang ditampillkan di panggung seperti Rura Silindung, Ro Ho Saonari, dan lagu-lagu ciptaan Nahum Situmorang.

Seluruh lagu batak yang ditampilkan di Open Stage Tuktut Siadong, Samosir, ini dibawakan musisi asal Eropa. Dalam acara tersebut, juga ada penampilan beberapa artis lokal seperti Jajabi Band (Supra Purba Tambak), Punxgoaran dan Samisara Band.

”Para artis sangat profesional, kemampuan musisi Eropa menyanyikan lagu Batak langsung dapat beradaptasi baik irama dan notasi dengan cepat,” katanya.Sementara itu, salah seorang musisi asal Austria, Hermann Delago mengatakan dirinya sudah tidak asing lagi dengan lagu-lagu Batak. “Irama lagu Batak itu banyak persamaan dengan lagu Barat.

Misalnya, lagu Di dia Ronkaphi sama seperti lagu Don’t Cry for Me Argentina,” terangannya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengucapkan selamat dan sukses atas antusiasme dan suksesnya acara. Karena dengan festival musik dengan skala internasional maka akan semakin meningkatkan promosi dan keindahan Danau Toba ke seluruh dunia. Arief mengatakan bahwa kelompok etnis Batak telah lama dikenal karena bakat musik mereka dan juga kemampuan menyanyi yang luar biasa.

"Sumatera Utara adalah tempat untuk musik dan tidak akan pernah ketinggalan oleh penyanyi hebat, baik dalam genre tradisional maupun modern, dengan pertunjukan level internasional maka destinasi kita juga akan mendunia," kata Arief Yahya dalam keterangan yang diterima KONTAN, Minggu (13/8).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dessy Rosalina
Survei KG Media
Terbaru