3. Jatuhan piroklastik atau hujan abu
Lalu, bahaya letusan gunung berapi juga bisa berasal dari jatuhan piroklastik atau hujan abu. Jatuhan piroklastik terjadi dari letusan yang membentuk tiang asap cukup tinggi.
Pada saat energinya habis, abu akan menyebar sesuai arah angin kemudian jatuh lagi ke muka bumi.
Hujan abu ini bukan merupakan bahaya langsung bagi manusia, tetapi endapan abunya akan merontokkan daun- daun dan pepohonan kecil sehingga merusak agro dan pada ketebalan tertentu dapat merobohkan atap rumah.
Sebaran abu di udara dapat menggelapkan bumi beberapa saat serta mengancam bahaya bagi jalur penerbangan.
Baca Juga: Erupsi Semeru, Bantuan Mulai Mengalir ke Lumajang
4. Lahar letusan
Lahar letusan juga bisa menjadi bahaya letusan gunung berapi secara langsung. Lahar letusan terjadi pada gunungapi yang mempunyai danau kawah.
Apabila volume air alam kawah cukup besar akan menjadi ancaman langsung saat terjadi letusan dengan menumpahkan lumpur panas.
5. Gas vulkanik beracun
Gas beracun juga menjadi bahaya letusan gunung api secara langsung. Gas beracun umumnya muncul pada gunung api aktif berupa CO, CO2, HCN, H2S, SO2 dll, pada konsentrasi di atas ambang batas dapat membunuh.
Baca Juga: PMI beri bantuan dan kirim personel ke lokasi erupsi Gunung Semeru