Setiap saat tetap bisa bebas main game

Senin, 07 Maret 2011 | 11:08 WIB   Reporter: Dian Pitaloka Saraswati
Setiap saat tetap bisa  bebas main game

ILUSTRASI. Kinerja IHSG yang buruk di Januari 2020 menyeret AUM industri reksadana


JAKARTA. Bagi sebagian besar orang, bermain game ibarat sebuah candu. Seakan tak mengenal batasan usia, jenis kelamin, dan kemampuan ekonomi, game bisa menjadi kegiatan menyenangkan sekaligus pengisi waktu luang. Dari sekadar mengisi waktu, akhirnya bisa jadi lupa waktu.

Seiring perkembangan zaman, perangkat bermain game kian beragam. Kita bisa menjumpai game pada semua peralatan elektronik, mulai komputer, laptop, game konsol, hingga telepon seluler, atau ponsel.

Semua perangkat permainan tersebut berkembang, baik dari ukuran fisik, grafis, hingga koneksi. Inti dari seluruh perkembangan itu membuat permainan makin menyenangkan.

Dulu, Sega mengeluarkan versi mini game konsol bertajuk Gameboy. Tak mau kalah, Sony Playstation memopulerkan Sony Playstaton Portable (PSP). Agar tampilan semakin mulus, Sony meluncurkan tiga seri Playstation. Belakangan, Microsoft meluncurkan perangkat Xbox. Kini ada dua varian: Xbox 360 dan Xbox Kinect.

Maraknya penggunaan ponsel cerdas dengan kemampuan komplet membuka peluang sinergi baru. Lihat produk teranyar keluaran Sony Ericsson yang diberi nama Xperia Play.

Telepon seluler berbasiskan sistem operasi Android versi 2.3 Gingerbread ini punya keunikan tersendiri. Xperia Play merupakan perpaduan ponsel dengan Sony Playstation Portable.

Aaron Duke, Xperia Play Product Manager Sony Ericsson, mengatakan produk yang dikembangkan selama 1,5 tahun itu bukan sekadar ponsel game layar sentuh biasa. Namun merupakan ponsel game konsol. "Karena itu keuntungan bagi kami memiliki 4 tombol game yang dimiliki Sony Playstation," kata dia, seperti tercantum dalam situs resmi Sony Ericsson.

Dia menjamin semua permainan yang ada di Google Android Market bisa dimainkan pengguna Xperia. Beberapa pengembang game juga sudah berkomitmen membuat permainan eksklusif yang bisa dimainkan di ponsel berlayar 4 inci tersebut.

Beberapa pengembang aplikasi game menyambut positif kehadiran Xperia Play. Seperti, Electronic Arts, The Sims 3 dan FIFA 10 versi mobile. Sedangkan GLU Mobile/Activation akan membawa Guitar Hero dan Gameloft menyajikan Assassin’s Creed dan Splinter Cell.

Sony Ericsson juga bermitra dengan Unity Technologies untuk memaksimalkan grafis High Definition (HD) ponselnya. Xperia Play juga dilengkapi kamera 5 megapiksel, prosesor Snapdragon 1 Ghz CPU dan prosesor grafis Adreno GPU. Permainan tiga dimensi tampak semakin nyata dengan kecepatan 60 bingkai per detik.

Sayang, penggemar game di Indonesia masih harus bersabar untuk menggenggam ponsel tersebut. Dalam rilisnya, pihak Sony Ericsson bilang, ponsel ini baru akan beredar di pasar internasional pada Maret 2011. Beberapa operator dunia, seperti O2 di Inggris dan Verizon di Amerika Serikat sudah membuat kontraknya.

Harga ponsel ini tanpa kontrak US$ 400. "Untuk para pencinta game, hal ini punya nilai luar biasa karena reputasi positif merek PlayStation, yang sudah terbukti dalam menghadirkan pengalaman bermain game yang unik," kata Djunadi Satrio, Head of Marketing Sony Ericsson Indonesia.

Sebelumnya, pada tahun 2003, Nokia telah mengeluarkan ponsel game dengan tajuk N-Gage. Produsen ponsel ini menggandeng Microsoft agar bisa menyaingi produk Sony Ericsson. "Kerja sama ini membuka peluang agar kami bisa berintegreasi dengan Xbox," kata Anvid Erdian, Product Manager Nokia Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Test Test
Survei KG Media
Terbaru