Mau mancing di mana? Ikannya apa? Memakai teknik bagaimana? Deretan pertanyaan ini selalu dilontarkan Rudy Anyan, pemilik toko peralatan memancing Kartini Fishing, kepada para calon konsumen. Maklum, meski terkesan sepele, peralatan memancing ternyata memiliki banyak ragam dan fungsi.
Perkara sederhana namun penting ini yang ingin dijelaskan oleh Koh Anyan, sapaan akrab Rudy Anyan, kepada setiap konsumen yang mengunjungi tokonya di bilangan Gunung Sahari, Jakarta Pusat. Maksud dia, kita jangan asal membeli peralatan memancing. Sebaiknya kita harus mengetahui peralatan yang sesuai dengan kebutuhan dan isi kantong.
Encang Winata, pehobi memancing, bilang, peralatan pancing memang harus disesuaikan dengan jenis ikan dan lokasi pemancingan. “Mancing di kolam dengan di laut tentu berbeda spesifikasinya,” tutur pemegang rekor nasional mancing untuk kategori ikan tengiri piranti kenur 8 kilogram (kg).
Nah, kini, mari kita tengok satu persatu alat memancing yang lazim dipakai orang.
Pertama, tentu saja, joran. Alat berupa “tongkat” ini berfungsi sebagai pelontar umpan sekaligus mengikat benang. Beragam merek joran tersedia di pasaran, antara lain Daiwa atau Shimano. Harga sebatang joran yang baik berkisar ?Rp 70.000 hingga belasan juta rupiah. “Mancing di laut, joran yang sesuai minimal seharga ?Rp 250.000,” kata Ancang.
Kualitas bahan joran menjadi penentu harga. Semakin enteng dan kokoh si joran, biasanya harganya kian mahal.
Alat standar lain yang harus Anda miliki adalah penggulung senar yang biasa disebut reel. Sesuai namanya, alat ini berfungsi sebagai penggulung benang pancing. Ketika umpan disambar ikan, pemancing bisa menarik benang dengan cara menggulung reel sampai ikan naik ke permukaan.
Harga alat ini berkisar antara Rp 300.000 sampai Rp 15 jutaan. “Untuk memancing big fish atau ikan berbobot lebih dari 20 kilogram, harga reel yang sesuai mencapai Rp 5 jutaan,” imbuh Encang.
Kelebihan reel bermerek ternama, lanjut dia, terletak pada gear ratio, yaitu perbandingan antara putaran dengan kemampuan menggulung benang. Semakin banyak gulungan bisa diperoleh dari satu putaran reel, semakin bagus kualitasnya, dan tentu harganya semakin mahal.
Perkakas memancing lain yang juga perlu dikoleksi adalah benang pancing atau senar. Benang pancing bisa berjenis kenur, bisa pula berjenis polietilena (PE). “Benang PE biasa digunakan di laut. Biarpun diameternya lebih tipis, tapi lebih kuat,” ujar Anyan.
Jangan lupakan umpan
Hampir saja lupa, satu bagian dari alat pancing yang benar-benar tak boleh Anda lupakan adalah mata kail. Bagian inilah yang akan tertancap di mulut atau tubuh ikan, sehingga bisa ditarik ke permukaan air.
Bila berniat memancing ikan predator bergigi tajam, sebaiknya pemancing mempersenjatai alat pancingnya dengan nikelin. Alat berupa kawat dengan panjang antara 15 cm–20 cm ini ditempatkan di antara mata kail dengan ujung benang pancing. Fungsinya, agar mata kail tidak terlepas akibat benang pancing putus digigit ikan. “Sebaiknya gunakan nikelin bila mancing di laut karena banyak ikan predator bergigi tajam,” saran Encang.
Harganya relatif murah, kok, Rp 30.000 per 10 meter.
Selain perkakas mancing yang pokok tersebut, masih ada beberapa tools tambahan. Pemancing pemula, misalnya, bisa menggunakan pelampung.
Alat ini akan memberikan tanda ketika ada ikan yang makan umpan. Para pemula membutuhkan alat ini karena instingnya cukup terasah.
Ada lagi alat lain berupa timah pemberat. Fungsinya, umpan dan benang bisa tenggelam ke dalam air.
Setelah kita bicara tentang alat, mari kita membahas umpan. Saat ini, banyak terdapat umpan tiruan berbentuk menyerupai ikan. Menurut Anyan, prinsip menggunakan umpan tiruan harus selalu digerak-gerakkan sehingga terkesan seperti ikan hidup. Meski begitu, umpan tiruan tidak melulu berbentuk ikan. Ada pula yang hanya berupa sebatang spidol.
Untuk menarik perhatian ikan, umpan tiruan memiliki warna yang mencolok. “Bila terkena sinar matahari, dia akan bersinar sehingga menarik perhatian ikan,” ujar Anyan.
Jika hendak memancing di laut, alat bantu modern seperti GPS (global positioning system) dan fish finder patut Anda pertimbangkan. GPS berfungsi menunjukkan koordinat kapal di tengah laut. Adapun fish finder bermanfaat untuk mengetahui kondisi bawah laut, termasuk keberadaan ikan. Harga kedua alat ini lumayan mahal, antara Rp 5 juta–Rp 15 juta per unit.
Untunglah, biasanya para pemilik kapal pancing sudah membekali armadanya dengan perkakas ini.
Sepintas, tak sulit bagi kita memilih dan menentukan alat pancing. Namun, sebaiknya Anda banyak bertanya dengan sang penjual agar peralatan pancing yang ingin Anda beli sesuai kebutuhan. “Saya akan terangkan dari A hingga Z, jika ada yang bertanya tentang dunia memancing,” ujar Anyan.
Selamat mancing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News