Soroti dampak pandemi, Prodi DIM FEB Unpad gelar konferensi internasional

Senin, 12 Oktober 2020 | 13:37 WIB   Reporter: Tendi Mahadi
Soroti dampak pandemi, Prodi DIM FEB Unpad gelar konferensi internasional

ILUSTRASI. Warga melintas di depan mural bergambar protokol kesehatan terhadap Covid-19 di Jakarta, Selasa (06/10/2020).


EKONOMI INDONESIA - JAKARTA. Program Studi Doktor Ilmu Manajemen (DIM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Padjadjaran kembali menggelar The Global Advance Research Conference on Management and Business Studies (GARCOMBS). Konferensi bertaraf internasional tersebut rencananya akan digelar secara virtual pada Sabtu-Minggu (24-25/10/2020) mendatang. 

Ketua Program Studi DIM FEB Unpad Sulaeman Rahman Nidar menuturkan kegiatan rutin ini merupakan forum yang mempertemukan akademisi bertaraf internasional untuk mempresentasikan kajian terbaru dan hasil penelitian di bidang manaeamen dan bisnis. Selain itu, kegiatan ini juga menghadirkan praktisi dari berbagai industri mengenai kondisi terkini yang tengah dihadapi. Khususnya terkait dengan imbas dari pandemic Covid-19.

“Kegiatan ini juga menghadirkan lima pemangku kepentingan, tidak hanya akademisi tetapi juga regulator, pelaku bisnis, komunitas, serta juga media yang harapannya dapat mengamplifikasi kajian-kajian yang dipaparkan dalam kegiatan ini untuk membangun pemahaman bersama,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (12/10).

Baca Juga: Indonesia terus berburu vaksin corona, ini komitmen yang sudah didapat

Sulaeman memaparkan setidaknya ada tujuh bidang utama yang menjadi focus dari kegiatan yang juga merupakan rangkaian dari Dies Natalis ke-63 FEB Unpad. Bidang tersebut adalah (1) Manajemen risiko, (2) Organisasi Perilaku, Kepemimpinan dan Manajemen Sumber Daya Manusia, (3) Inovasi, Operasi, dan Supply Chain Management, (4) Manajemen Pemasaran, (5), Manajemen Keuangan (termasuk investasi dan pasar modal serta akuntansi), (6) Manajemen Strategis, Kewirausahaan, dan Isu Kontemporer, serta (7) Green Business.

Dekan FEB Unpad Yudi Azis menuturkan kegiatan ini merupakan salah satu bentuk sumbangsih dunia pendidikan, terutama DIM FEB Unpad, tidak hanya terhadap pengembangan keilmuan tetapi juga kemashlahatan masyarakat secara umum. Semua kajian dan penelitian yang dilakukan pada prinsipnya ditujukan untuk kebaikan dan kemajuan bersama. “Namun kami tentu menyadari penuh bahwa upaya tersebut juga membutuhkan sinergi dan kolaborasi dengan banyak pihak, salah satunya media. Dengan dukungan media, saya yakin apa yang kita harapkan bisa diwujudkan dengan kolaborasi yang semakin erat,” ujarnya.

President Garcombs Erman Sumirat mengatakan pada gelaran GARCOMBS ke-6 ini tema yang diangkat adalah “Business Recovery, Investment and Risk Management in times of Pandemy”. Alasan pemilihan tema ini dilatarbelakangi keinginan untuk melihat dampak covid 19 terhadap lingkungan usaha yang membutuhkan pemulihan, manajemen risiko, dan investasi. 

Kegiatan tersebut akan diselenggarakan selama dua hari pada 24 - 25 Oktober 2020. Pada hari pertama adanya paparan dari 6 panelis yang mewakili masyarakat global internasional dari universitas dari Australia, Amerika, dan Malaysia. Selain itu juga dari dua konsultan ternama dunia yaitu the Boston Consulting Group dan Price WaterHouse Coopers serta informasi beasiswa dan riset dari LPDP. 

Baca Juga: Di tengah pandemi, tuntutan kepuasan pelanggan jasa internet meningkat

“Semuanya akan memaparkan model terbaru secara ilmiah dan juga aplikasinya. Disamping itu presentasi paper para peneliti mengenai riset riset terbaru sesuai tema Garcombs,” katanya. 

Hari kedua akan diselenggarakan diseminasi dan diskusi atas presentasi model yang disajikan di hari pertama. Kegiatan ini ditujukan untuk mendapatkan tanggapan dan realitas yang terjadi di dunia usaha. “Konferensi ini melibatkan dan membawa konsep Pentahelix ABCGM yaitu akademisi, bisnis, community atau komunitas, goverment dan juga media sehingga  diharapkan bisa membawa beberapa saran untuk pemulihan usaha, risiko dan iklim investasi di saat masa krisis karena pandemi,” ujarnya.

 

Selanjutnya: Bioskop boleh buka selama PSBB transisi Jakarta, ini syaratnya

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi

Terbaru