Sugeng setir mobil diam-diam

Sabtu, 03 Agustus 2019 | 14:00 WIB   Reporter: Nina Dwiantika
Sugeng setir mobil diam-diam


TOKOH - Sebagai seorang pejabat tinggi, berkendara ke mana-mana tentu Sugeng selalu bersama sopir. Terutama, untuk urusan pekerjaan. Tapi tetap, sesekali Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) ini menyetir mobil sendiri.

Biasanya, pria kelahiran Purworejo ini mengemudikan mobil saat akhir pekan. Dan, dia selalu mengajak keluarganya serta termasuk cucu. “Kalau ada acara keluarga yang lebih private, saya ingin setir mobil sendiri,” kata Sugeng.

Tidak hanya di wilayah Jakarta, tak jarang dia menyetir mobil ke luar kota. Misalnya, belum lama ini jebolan Universitas Gadjah Mada (UGM) ini mengemudi dari Jakarta ke daerah Jonggol, Bogor, yang berjarak sekitar 50 kilometer.

Kemampuan dalam menyetir mobil pun, Sugeng mengklaim, masih lihai. “Saya pernah bertanya ke anak dan cucu saya, bagaimana disopiri sama bapak atau kakung (kakek)? Mereka bilang, masih oke,” ungkap pria kelahiran 1958 ini.

Memang, Sugeng bilang, tidak ada standar operasional prosedur (SOP) yang menyebutkan, pejabat bank sentral harus selalu duduk di kursi penumpang alias tidak boleh di balik kemudi. Cuma, “Satpam rumah kadang-kadang tidak tahu saya keluar rumah sambil menyetir mobil sendiri,” ujarnya, tertawa.

Yang terang, menyetir mobil juga baik untuk kesehatan. Sugeng menjelaskan, mengemudi bisa mengasah motorik sekaligus konsentrasi. Apalagi, di usia kepala enam, ia perlu menjaga kerenggangan otot. “Biar enggak uzur,” ucap dia.

Dulu, Sugeng jelas sanggup menyetir mobil hingga beratus-ratus kilometer. Ia kerap menyetir mobil ke kampung halaman di Purworejo, Jawa Tengah, saat mudik Lebaran.

Biar tidak bosan, Sugeng memutar musik. Dia punya band favorit: Gigi. Tapi, ia hanya mendengarkan lagu-lagu bertema religi dari Gigi seperti Kota Santri. “Saya sampai hafal karena terus diputar sampai kampung halaman,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: S.S. Kurniawan

Terbaru